Anambas, Independennews.com — West Natuna Consortium yang terdiri dari Star Energy, Premier Oil dan Medco Energy sosialisasikan bahaya memancing di dekat platform atau fasilitas produksi offshore minyak dan gas dilaut lepas Anambas dan Natuna.
Sosialisasi tersebut dilakukan kepada para pelajar siswa-siswi SMAN I Palmatak, SMAN I Siantan dan SMAN I Siantan Timur. Hal itu dilakukan karena pekerjaan masyarakat Anambas mayoritas nelayan yang rutin pergi ke laut lepas mencari ikan.
Masyarakat nelayan bila melaut, dihimbau untuk selalu melaut pada Batas aman untuk memancing 500 meter dari platform. Karena ada resiko apabila mendekati platform minyak dan gas.
“Bila melaut dekat dengan Flatform dikhawatirkan terjadi kebakaran atau ledakan. Karena unsur kebakaran itu terdiri dari bahan bakar, oksigen dan panas. Sementara di platform sudah memenuhi dua unsur yakni bahan bakar dan oksigen.” kata Susanto Kusnadi perwakilan Star Energy yang didampingi Kemal Massi dari Medco Energy, Rabu (26/9).
Lanjut Susanto, menjauh dari Platform adalah untuk menghindari kebakaran atau ledakan, untuk itu kita membuat SOP yang ketat kepada pekerja dan mengimbau nelayan tidak terlalu dekat dengan platform apabila melakukan kegiatan mencari ikan.
” Kami selalu intens melakukan sosialisasi kepada nelayan, himpunan nelayan dan istri para nelayan. Dia berharap, adanya sosialisasi kepada siswa-siswi SMA semoga bermanfaat juga kepada para nelayan.” harapnya
Lebih jauh Susanto mengatakan, bahwa prioritas utama kita ialah para orang tua siswa-siswi yang melakukan pekerjaan sebagai nelayan.
“Bagi nelayan, kata Susanto , pihaknya juga sudah menyampaikan bahaya memancing di dekat platform, begitu juga melalui himpunan nelayan serta istri nelayan. Mudah-mudahan, adanya sosilasi ini juga bisa disampaikan kepada orang tua, saudara maupun tetangga tentang bahanya memancing di dekat platform,” katanya
Mendekati anjugan yang sensitif dengan panas karena mayoritas para nelayan merupakan perokok dan setiap kapal membawa kompor (sumber panas) yang dikhawatirkan terjadinya kebakaran.
“Kami juga mengimbau nelayan tidak sembarangan melempar jala, melempar jangkar karena di bawah laut ada pipa gas,” ujarnya
Larangan nelayan mendekati platform juga sudah diatur dalam peraturan Menteri Perhubungan. Dan aktivitas produksi minyak dan gas sudah ditetapkan sebagai objek vital nasional.
“Platform sebagai objek vital nasional karena memiliki kontribusi kepada negara. Dan sangat sensitif serta memiliki resiko yang besar. Kami berharap apa yang kami sampaikan tidak terputus di sini, tetapi sampai kepada orang tua, tetangga atau saudara kita yang berprofesi nelayan,” tandasnya (Firmandani)