1 Yohanes 5:20
Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.
1 Jhon 5:20
We know also that the Son of God has come and has given us understanding, so that we may know him who is true. And we are in him who is true by being in his Son Jesus Christ. He is the true God and eternal life.
1 Johanes 5:20
Alai taboto do, naung ro Anak ni Debata jala dilehon roha tu hita, asa tatanda Parsintong i. Di bagasan Parsintong i do hita, di bagasan Anakna Jesus Kristus. Ibana do Debata na sintong dohot hangoluan salelenglelengna.
PENJELASAN renungan 1 Yohanes 5:20 beritahukan bahwa Anak Allah telah memberi kita satu pengertian, kita dapat mengenal Yang Benar (atau mengetahui Yang Benar.) Pengertian ini adalah fungsi pikiran kita yang diterangi dan dikuatkan oleh Roh realitas (Yoh. 16:12-15) untuk memahami realitas ilahi dalam roh kita yang dilahirkan kembali.
Dalam ayat ini “mengetahui” adalah kemampuan hayat ilahi untuk mengenal Allah yang benar (Yoh. 17:3) dalam roh kita yang dilahirkan kembali (Eps. 1:17) melalui pikiran kita yang diperbarui, diterangi oleh Roh realitas. Pengertian yang dibicarakan dalam ayat renungan hari ini, meliputi pikiran kita, roh kita, dan Roh realitas. Menurut alamiah kita, roh kita mati, dan pikiran kita gelap. Sebab itu, dalam alamiah kita, kita tidak mempunyai kemampuan untuk mengenal Allah.
Tuhan Yesus, Anak Allah, telah datang dan telah memberi kita satu pengertian agar kita dapat mengenal Allah yang sejati dan riil. Dia telah datang kepada kita dengan langkah-langkah inkarnasi, penyaliban, dan kebangkitan. Dia menyempurnakan penebusan bagi kita, dan ketika kita bertobat dan percaya kepada Dia, kita menerima Dia. Sekarang karena kita telah percaya kepada Dia dan menerima Dia, dosa-dosa kita telah diampuni, pikiran kita yang gelap telah diterangi, dan roh kita yang mati telah dihidupkan. Selanjutnya, Roh realitas, yang adalah Roh wahyu, telah datang ke dalam diri kita.
Ini berarti Roh realitas telah ditambahkan kepada roh kita yang dihidupkan dan telah menyinari pikiran kita untuk meneranginya. Sekarang kita mempunyai satu pikiran yang diterangi dan roh yang dihidupkan dengan Roh realitas, yang mewahyukan realitas rohani kepada kita. Sebagai akibatnya, kita pasti mempunyai satu pengertian dan dapat mengenal Yang Benar. Sebelum kita beroleh selamat, kita tidak mempunyai pengertian ini. Tetapi Putra Allah telah datang kepada kita dan telah memberi kita pengertian ini sehingga kita dapat mengenal Allah.
Pada renungan hari ini, Yohanes tegas berbicara tentang mengenal Yang Benar. Di sini kata “mengenal” sebenarnya berarti ”mengalami, menikmati, dan memiliki.” Karena itu, mengenal Yang Benar adalah mengalami, menikmati, dan memiliki Yang Benar. Di dalam alam semesta ini hanya Allah sendiri adalah Yang Benar. Kita perlu hayat Allah untuk mengalami, menikmati, dan memiliki Dia.
Itu sebabnya Anak Allah telah datang melalui inkarnasi dan melalui kematian dan kebangkitan dan telah memberi kita satu pengertian, kemampuan untuk mengenal Allah yang benar. Pengertian ini mencakup pikiran kita yang diterangi, roh kita yang dihidupkan, dan Roh Kudus yang mewahyukan. Karena pikiran kita telah diterangi, roh kita telah dihidupkan, dan Roh realitas berhuni di dalam kita, kita mempunyai kemampuan untuk mengenal Allah, kemampuan untuk mengalami, menikmati, dan memiliki Yang Benar.
Jadi, peneguhan renungan hari ini kepada kita ialah:
a). Memiliki hidup kekal dan menjadi anak-anak Allah, itu artinya kita terlepas dari realitas dunia, namun sebaliknya, realitas hidup kekal itu harus dinyatakan dalam hidup kita sehari-hari. Di tengah realitas bahwa seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat (ay. 19), orang percaya perlu menghidupi iman, kasih, dan ketaatan. Wujudnya adalah dengan mengenal Yang Benar di dalam Yesus Kristus (ay. 20). Selain itu, ada dosa yang mendatangkan maut dan ada dosa yang tidak mendatangkan maut. Atas hal itu, kita (orang-orang percaya) diingatkan supaya waspada terhadap segala berhala dalm bntuk apa pun jaman ini.
b). Dengan iman kita meyakini bahwa Allah mendengar doa orang-orang yang berkenan kepada-Nya. Ketika seseorang berbuat dosa, kita harus mendoakannya supaya Allah memberikan hidup kepadanya. Itulah wujud nyata iman, yaitu memohon hidup bagi diri sendiri dan juga bagi orang lain yang berdosa. Doa yang demikian itu mencerminkan kasih Allah sebab kasih selalu memberi kehidupan bagi orang lain.
c). Perlu ada ketaatan dalam diri kita dan sangat penting untuk dipraktikkan untuk melawan kuasa si jahat. Sebagaimana kita imani bersama, setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa dan si jahat tidak dapat berbuat apa-apa terhadapnya. Si jahat terus-menerus mencari celah, membujuk orang percaya dengan berhala untuk mengganti posisi Allah. Ketaatan orang-orang percaya diperhadapkan pada pencobaan. Reaksi terhadap pencobaan itu adalah dengan selalu berpegang pada Yesus, Allah yang benar dan hidup yang kekal. Inilah realitas yang kita hadapi. Kita hidup menuju Allah di tengah dunia yang menarik kita menuju kepada si jahat. Kita hidup dalam ketegangan ini sampai Yesus datang kedua kali. Pada saat itu, kehidupan kekal serta relasi penuh kasih dengan Allah dan umat-Nya kita alami secara sempurna. Dengan demikian, realitas kekekalan telah dibawa masuk ke masa kini oleh Yesus Kristus. Realitas itu dapat dialami oleh orang-orang percaya pada masa kini. Kasih, iman, dan ketaatan mewujudkan realitas kekekalan pada masa kini.
d). Agar kita bisa memperoleh hidup kekal (kebenaran), maka perlu diingat bahwa sebaik apapun seseorang, pasti ia pernah berbuat jahat, dan berbuat dosa itu upahnya maut (baca: ay. 17; Roma 6:23). Untuk itu, renungan ini menjelaskan/menekankan bahwa Yesus Kristus akan melindungi tiap orang yang percaya). Setiap orang percaya (Pengikut Kristus), ia dapat memiliki hidup kekal bukan karena sempurna dalam berbuat baik, tetapi karena anugerah Tuhan. Tanpa (di luar) Yesus Kristus, setiap orang percaya tetap dalam kondisi berdosa, itulah yang mendatangkan maut. Kebenaran inilah yang memberi kepada kita kelegaan dan kepastian mengenai hidup sesudah mati. Masa depan kekal kita terjamin bersama Tuhan selama-lamanya.
Jadi, marilah terus berdoa dan berusaha (dalam iman) supaya semakin bagi banyak orang yang belum memiliki kepastian indah ini mereka dapat memilikinya. Memohon kepada Tuhan untuk menolong agar mereka juga dapat mengenal Yang Benar, dan mendapat karunia hidup yang kekal di dalam Yesus Kristus. Amin
Pdt. Sikpan K.P. Sihombing, MTh, MPd