Mazmur 97:10
Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan! Dia, yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan i mereka dari tangan orang-orang fasik
Psalm 97:10
Let those who love the LORD hate evil, for he guards the lives of his faithful ones and delivers them from the hand of the wicked
Psalmen 97:10
Hamu ale angka na mangkaholongi Jahowa, sai hagigihon hamu ma na jat! Ibana do siramoti tondi ni angka na niasianna, sai paluaonna do nasida sian tangan ni parjahat.
Membenci kejahatan adalah salah satu ciri orang percaya. Sejatinya, orang percaya harus harus hidup mengasihi Tuhan dan itu artinya kita harus membenci kejahatan.
Kejahatan adalah produk yang dunia ciptakan, dan Itu Pekerjahan Iblis, apabila kita terus tinggal di dalamnya maka suatu saat nanti kita tidak akan dikenal oleh Tuhan.
Dan sebenarnya ini sangat mengerikan, tetapi banyak sekali anak-anak Tuhan yang tidak mau menyadari akan kenyataan ini.
Ketidaksadaran banyak orang percaya yang tetap tinggal didalam kejahatan karena selama ini mereka sudah terlanjur bergaul karib dengan kejahatan.
Yakobus 4:4 menekankan, “Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah”.
Hidup yang mengikuti hawa nafsu dunia sesungguhnya sama dengan tidak setia kepada Allah, dan orang yang tidak setia kepada Allah sesungguhnya ia telah menjadikan dirinya musuh Allah. Itu juga artinya ia lebih memilih untuk hidup di dalam kejahatan.
Renungan hari (Mazmur 97:10) mengingatkan kita, “Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan! Dia, yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik”.
Jadi kalau kita berkata bahwa kita orang percaya, kita mengasihi Tuhan, kita anak Tuhan, maka mulai saat ini bencilah kejahatan,
Jangan hidup lagi didalam kejahatan. Tuhan memelihara dengan sempurna orang-orang yang hidup takut akan Dia, dan membenci kejahatan.
Karena itu, marilah kita hidup menjauhkan diri dari kejahatan dengan cara:
a). Harus menentukan sikap kepada setiap keadaan dan perilaku yang ada di tengah-tengah dunia ini.
Sebagai orang yang mengasihi Tuhan (orang yang mempunyai hubungan yang benar dengan Tuhan) maka sikap kita terhadap kejahatan ialah (dari peneguhan renungan renungan ini)
harus menentukan sikap dengan membenci kejahatan. Tapi harus kita ingat, yang kita benci bukanlah orangnya tetapi tindakan kejahatan yang dilakukannya. Sedangkan orangnya harus kita kasihi dan kita tuntun untuk menjadi orang yang pada akhirnya juga membenci kejahatan.
b). Jika ada yang dibenci berarti ada yang dicintai. Apakah yang harus kita cintai? Yakni kebaikan, segala tindakan dan perbuatan yang sesuai dengan kehendak Allah. Mencintai kebaikan itu artinya melakukannya di dalam kehidupan dan disetiap waktu kepada semua orang.
c). Tidak mudah bagi kita membenci kejahatan dan mencintai kebaikan; ada tantangan dan hambatan yang kita hadapi.
Pada renungan hari ini, Tuhan berjanji bahwa Dia akan memelihara nyawa orang-orang yang dikasihiNya, melepaskan orang-orang yang dikasihiNya dari tangan orang-orang fasik, dari tangan orang-orang yang mencintai kejahatan dan membenci kebaikan. Oleh sebab itu, jangan ragu dan takut membenci kejahatan dan mencintai kebaikan sebab Tuhan berada di pihak orang-orang yang mengasihiNya dan dikasihiNya. Amin
Tetap semangat dan selalu bertekun dalam doa
By : Pdt. Sikpan K.P Sihombing, MTh, MPd*