IndependenNews.com, Aceh Tenggara | Sejumlah pihak meragukan integritas dan profesionalitas Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Aceh Tenggara sebagai pengawas pemilu.
Pasalnya, dalam proses seleksi calon panitia pengawas pemilu (panwaslu) Kecamatan yang berbasis Computer Assisted Test (CAT) beberapa hari lalu banyak kejanggalan.
Selain itu, pengumuman hasil tes tersebut juga menuai sejumlah pertanyaan. Sebab, pengumuman kelulusan itu hanya mencantumkan nama dan alamat peserta, tanpa dibarengi dengan perolehan hasil nilai.
Selain itu pengumaman baru terbit setelah dua hari berselang sejak pelaksanaan ujian computer, hal tersebut diduga ada permainan antara sesama panitia pelaksana untuk menjebolkan seseorang untuk di lukuskan.,
Hasil rekrutmen yang tidak baik tentunya akan berakibat pada pelaksanaan Pemilu di bumi Aceh Tenggara ini berpotensi tidak akan berkualitas, karena proses pengawasan tidak maksimal. Rekrutmen ini dinilai tidak dilakukan secara natural.
Salah seorang peserta CAT yang enggan namanya di tuliskan menguku dia sangat menyayangkan sikap Bawaslu Aceh Tenggara yang kurang profesional. Harusnya, kata dia, nilai hasil CAT para peserta di publikasikan, saat itu juga setelah ujian berakhir agar dapat melihat perbandingan nilai antara sesama peserta dan tidak muncul kecurigaan terkait proses seleksi.
“Jika memang itu murni lolos tanpa permainan, maka saya minta kepada komisioner untuk mempublis nilai ujian CAT tersebut, kalau caranya seperti ini buat apa digunakan sistem CAT,” kata dia,.
Menurutnya, bahwa sistem computer assisted test ini jangan dijadikan dasar legitimasi jika proses rekrutment sudah di anggap valid dan sudah di anggap berdasar hukum prosedural korektif.
“Patut diduga ada upaya-upaya dan indikator-indikator lain sehingga hasil akhirnya tidak fair, terkesan tidak profesional. Jadi bagaimana bisa dipercaya,” tegasnya
Sementara itu, komisioner Bawaslu Kabupaten Aceh Tenggara Riduan kepada indeoendenNews.com Rabu (20/10/ 2022) di ruang kerjanya mengatakan, keterlambatan pengumuman di keluarkan, bukan paktor kesengajaan panitia bawaslu, akan tetapi itu menunggu hasil ujian peserta dikirim dari pusat.
“Nanti kalau nilai ujian sudah terkirim secara keseluruhan pihak panitia akan segera menerbitkan pengumuman peserta yang lulus untuk ikut seleksi babak selanjut nya.”ujarnya
Di tempat yang berbeda Samidin salah satu peserta ujian mengaku juga sangat kecewa atas sistem yang di buat Bawaslu Kabupaten Aceh Tenggara, Menurutnya Pelaksanaan rekrutmen tersebut patut diduga sarat permainan. Karena itu dia meminta kepada Bawaslu Pusat dan Bwaslu Propinsi agar dapat mempertanyakan kebenaran sistem yang di buat panitia Kabupaten.
“Saya meminta agar dilakukan tes ulang secara transparan, sehingga hasil nya sama-sama memuaskan.”cetusnya ( Aliasa).