GALATIA 5 : 3 DIPANGGIL UNTUK MERDEKA

Foto : Ilustrasi

Galatia 5:13
*Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih*

Galatians 5:13
*You, my brothers and sisters, were called to be free. But do not use your freedom to indulge the flesh[a]; rather, serve one another humbly in love.*

Galatia 5:13
*Tu haluaon i hamu dijou, angka dongan; asal unang haluaon i gabe parbonsiran di sibuk; sandok marhitehite haholongon i ma hamu masioloan!*

 

Untuk mengerti pesan renungan hari ini bagi kita, ada baiknya kita pahami pokok tekanan maksud Paulus pada Galatia 5:1-15. Pada perikop ini, Paulus ingin menyampaikan bahwa
*”Tuhan Yesus memberi didikan, ajaran/nasihat bahwa kita sudah dimerdekakan.”*

Kita sudah menjadi orang merdeka karena iman kita kepada-Nya. Kita sudah meninggalkan hidup kita yang lama, yaitu hidup dalam pehambaan dosa, kejahatan dan hawa nafsu kedagingan.

Lalu, kita menjadi orang Kristen yang takut akan Dia, Tuhan Allah kita. Pada perikop ini juga Rasul Paulus mengingatkan/menasihati supaya kita jangan sekali-kali kembali pada kehidupan kita yang lama.

Kita harus memiliki suatu pendirian yang teguh dan tidak tergoyahkan. Kita harus berpegang teguh pada Firman-Nya yang membawa sukacita dan damai sejahtera bagi kita dan semua orang yang percaya kepada-Nya.

Barangsiapa (siapa pun dia) yang mengacaukan iman dan kepercayaannya kepada-Nya, maka ia akan menanggung hukumannya. Barang siapa menyesatkan iman kita sehingga berbalik meninggalkan Dia, maka ia akan memperoleh ganjaran-Nya pada hari Tuhan. Ia akan memperoleh pembalasan-Nya pada waktu-Nya.

Lalu, ketika ayat renungan hari ini mengatakan (ay. 13), “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

” Melalui perkataan ayat renungan ini, tentu kita sepakat bahwa pesan yang disampaikan renungan ini ada pada ay. 13a, yakni: *”kita telah dipanggil untuk merdeka”*, oleh karena itu jangan ada yang mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk berbuat dosa agar kita melayani seorang akan yang lain oleh kasih.

a).*Dipanggil untuk merdeka*. Kita telah dimerdekakan dan diselamatkan dari perhambaan dosa, kejahatan dan hawa nafsu dunia. Kita telah dibebaskan dari segala macam dosa kita pada masa yang lalu. Kita sudah bebas dan merdeka dari semua dosa dan kejahatan yang sudah kita lakukan, dahulu sebelum kita mengikut Yesus Kristus, Tuhan kita.

b). *Jangan menggunakan kemerdekaan untuk berbuat dosa*. Jangan menggunakan kebebasan itu untuk berbuat dosa, artinya jangan memanfaatkan kemerdekaan yang sudah kita terima dengan cuma-cuma untuk menuruti dan memuaskan hawa nafsu. Jangan menyalahgunakan kasih setia dan kasih karunia-Nya yang sudah membenarkan kita karena iman kita kepada-Nya. Jangan pula menyalahgunakan pengorbanan yang sudah dilakukan oleh Tuhan Yesus mati di kayu salib, dikuburkan dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Jangan menyia-nyiakan belas kasihan-Nya untuk menebus dan memerdekakan kita dari perhambaan dosa. Jangan terjebak dalam dosa dan kejahatan.

c). *Melayani seorang akan yang lain dengan kasih”* Hendaknya kita saling memberi pelayanan seorang dengan yang lain. Hidup dalam kemerdekaan Kristen adalah kesempatan untuk melayani seorang dan yang lain oleh kasih. Kasih tidak berbuat jahat kepada sesama. Kasih tidak mengajarkan orang untuk saling menggigit dan menelan serta membinasakan. Kasih dan kebaikan yang kita lakukan kepada diri kita, itu juga yang harus kita lakukan kepada sesama. Merdeka bukan saja berarti bebas dari dosa tetapi juga berarti merdeka untuk mengasihi sesama; memerdekakan mereka dari berbagai belenggu yang menindas. Setiap orang yang telah dimerdekakan hendaklah hidupnya untuk melayani sesama dalam kasih. Mewujudkan kemerdekaan yang bertanggung jawab, bukan dengan saling menyakiti, tetapi saling melayani dalam kasih, itu dimulai dari kehidupan di dalam rumah tangga, masyarakat dan gereja, dan untuk kemuliaan Tuhan.

Yesus Kristus telah memberikan teladan, kebebasan, dan kekuatan dalam melayani sesama. Apa yang tidak mungkin kita lakukan telah Dia lakukan bagi kita. Kita dibebaskan dari kuasa dosa dan kutukan Taurat. Apa yang Dia lakukan juga pada gilirannya memampukan kita untuk menaati inti dari seluruh Hukum Taurat. Kita yang juga telah dikasihi oleh Yesus Kristus, diberiNya kekuatan untuk saling mengasihi, Amin

*tetap semangat dan selalu bertekun dalam doa*.

You might also like