Renungan Keluaran 34 : 10 “PERBUATAN KASIH ALLAH YANG MAHA DAHSYAT”

Ilustrasi Holy Bible

Keluaran 34:10
Firman-Nya: “Sungguh, Aku mengadakan suatu perjanjian. Di depan seluruh bangsamu ini akan Kulakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib, seperti yang belum pernah dijadikan di seluruh bumi di antara segala bangsa; seluruh bangsa, yang di tengah-tengahnya engkau diam, akan melihat perbuatan TUHAN, sebab apa yang akan Kulakukan dengan engkau, sungguh-sungguh dahsyat.

Exodus 34:10
Then the LORD said: “I am making a covenant with you. Before all your people I will do wonders never before done in any nation in all the world. The people you live among will see how awesome is the work that I, the LORD, will do for you.

2 Musa 34:10
Dung i ninna Jahowa ma: Ida ma, Ahu mambahen padan di adopan ni sandok bangso on; Ahu mambahen halongangan, angka na so dung masa di sandok tano on dohot di tongatonga ni saluhut angka bangso parbegu, ingkon sandok bangso donganmi marnida jadijadian ni Jahowa, ai na songkal sahali do i na naeng bahenonku tu ho.

Penjelasan ;

Informasi yang diberitakan di Keluaran Pasal 34 ialah tentang kisah tindakan Allah yang sungguh luar biasa terhadap umatNya. Tindakan Allah yang luar biasa itu ialah cinta Tuhan kepada bangsa Israel hingga bangsa Israel mendapatkan perjanjian (covenant) khusus dari Tuhan. Selama/sepanjang umatNya yakni 450 tahun bangsa Israel dijadikan budak di Mesir, tentu selama itu mereka beranakpinak di sana, Allah tetap tidak melupakan mereka.

Selama waktu itu, mereka diperbudak, Tuhan menyelamatkan/menjaga mereka dengan kekuatan-kekauatan yang begitu dahsyat dan melalui keajaiban-demi keajaiban bangsa Israel mengalami penyertaan Tuhan. Dan setelah terbebas dari perbudakan Firaun, dipimpinlah Israel untuk beribadah kepada Allah dipadang gurun.

Memang inilah tujuan utama dari Allah selain untuk memberikan tanah perjanjian sesuai dengan sumpahnya kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Di Mesir yang ada adalah tempat peleburan untuk membuat ter dan gala-gala membangun proyek-proyek ambisius Firaun. Tidak ada waktu untuk ibadah, tidak ada tabernakel, Mesir adalah tempat peleburan, dan tempat penyiksaan.

Dalam pasal 32, telah diinformasikan peristiwa yang paling memilukan semenjak bangsa ini keluar dari Mesir, karena Israel melupakan Allah yang begitu mengasihinya dan melacur kesetiaan mereka kepada berhala kebusukan. Akhirnya Allah murka dan harus membunuh 3000 orang yang adalah para pemimpin dan orang-orang jahat yang tidak mau bertobat.

Hanya karena Musa hamba-Nya yang adalah mediator antara manusia pendosa dan Allah yang suci, berdoa memohon Allah kembali untuk mengasihi dan mengampuni umat-Nya. Kemudian, di pasal 33 diinformasikan bahwa Allah menyuruh Israel untuk melanjutkan perjalanan ke tanah perjanjian dan memberikan penyertaaan melalui utusan Malaikat yang akan menghalau semua musuh-musuh Israel.

Namun, Allah sendiri tidak mau hadir di tengah-tengah umatnya. Maka hal ini dipandang Musa begitu buruk dan sekali lagi Musa berseru-seru kepada Allah di dalam doa memohon Allah untuk menyertai umatnya, sampai Musa berkata: Jika Tuhan tidak membimbing atau menyertai kami, janganlah menyuruh kami berangkat dari sini ( Kel 33: 15 ). Untuk apa mendapatkan tanah perjanjian tapi tidak ada Allah di dalamnya? Bukankah lebih baik tinggal dipadang gurun yang tandus tetapi di situ ada Allah?

Pada pasal 34. Ternyata semua permohonan dan doa Musa (di pasal 32 – 33) di jawab oleh Tuhan dan dikabulkan. Allah menjawab doa Musa melalui kasih Allah dalam dua jawaban. Pertama ”memberikan hukum yang baru” dan kedua ”melalui perkataan Allah”

a). Pahatlah dua loh batu. Inilah jawaban Tuhan yang pertama untuk pendamaian terhadap umat-Nya, Tuhan berfirman kepada Musa: Pahatlah dua loh batu sama dengan yang mula-mula, maka Aku akan menulis pada loh itu segala Firman yang ada pada loh yang mula-mula, yang telah kau pecahkan…. (1, 4) Atau dengan kata lain Allah memberikan hukumnya kembali.

Pada waktu Musa turun dari gunung dan melihat bangsa Israel menyembah berhala dan menari-nari maka murkalah Musa dan melemparkan ke dua loh batu sampai pecah. Loh batu hasil pertemuan Musa dan Allah selama 40 hari digunung Sinai sekarang harus hancur lebur, semua diakibatkan segala dosa Israel. Loh batu yang hancur mengartikan bangsa Israel telah memberontak dan menginjak-injak hukum Allah maka sudah selayaknya mereka tidak layak menerima hukum lagi. Maka sudah seharusnya semua orang Israel dihancurkan Allah karena memang pemberontakan ini kelihatannya adalah pemberontakan menyeluruh secara nasional (Kel 32: 3).

Lewat Harun sebagai pemimpin yang tertinggi untuk menggantikan Musa. Namun Harun sendiri telah berlaku jahat, dan telah membuat Israel tersesat. Dengan membuat patung anak lembu emas melalui peleburan kumpulan anting-anting dari semua bangsa itu. Namun syukur kepada Allah karena permohonan sang mediator, hati Allah mau berbalik kepada umatnya. Inilah pemberian hukum yang mengartikan pemberian anugerah.

b). Pengasih. Setelah Musa sampai pada tempatnya, maka segeralah Tuhan turun dalam awan serta berdiri disana dekat Musa. Berapa pun manusia berusaha naik sampai begitu tinggi, tetaplah Allah yang harus turun untuk menemui manusia. Tuhan selalu tepat waktu, tidak pernah menunda-nunda melakukan karyaNya kepada Manusia.

Musa mentaati perintah Tuhan dengan bangun pagi-pagi dan segera naik, Allahpun segera turun dari singgasana. Pertemuan Musa dan Tuhan tetap ada jarak, karena tidak ada seorangpun yang sanggup melihat wajah Tuhan dan tetap hidup (Keluaran 33: 20 ), jadi pertemuan Musa dan Allah tetap ada batasan.

Dan awan-awan adalah hadirat Tuhan yang mungkin juga untuk menutupi sebagian kemuliaan Tuhan dari Musa supaya Musa tidak mati. Seperti tiang awan yang berjalan diwaktu siang untuk menyertai bangsa Israel atau juga tiang awan pada waktu Musa bertemu dengan Tuhan di kemah pertemuan sebelum tabernakel didirikan ( Keluaran 33: 7, 9 ).

Keluaran 34:6, Tuhan berjalan lewat dari depan Musa dan berseru: Tuhan, Tuhan, Allah panyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya Allah sendiri menyerukan namaNya, Dia adalah Allah pencipta dan Allah yang suci, yang tidak mungkin memuji dan tidak bisa menyembah makhluk ciptaannya. Dan pujian kepada diri-nya sendiri adalah bagian dari zat sifat Allah yang suci, tidak berdosa, tidak ada kepalsuan dan kemunafikan dalam diri-Nya. Maka kalau Allah mengatakan sifat-sifat-Nya, ya memang itulah sifat Allah. Maka pada waktu Allah memuji Diri-Nya sendiri adalah bagian dari atribut kebenaran-Nya.

Ketika renungan ini menekankan, Firman-Nya: “Sungguh, Aku mengadakan suatu perjanjian. Di depan seluruh bangsamu ini akan Kulakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib, seperti yang belum pernah dijadikan di seluruh bumi di antara segala bangsa; seluruh bangsa, yang di tengah-tengahnya engkau diam, akan melihat perbuatan TUHAN, sebab apa yang akan Kulakukan dengan engkau, sungguh-sungguh dahsyat.

Ayat ini merupakan doa Musa yang akhirnya dijawab oleh Tuhan (ay. 10). Bahwa Tuhan akan berjalan kembali ditengah-tengah Israel melalui peneguhan perbuatan-perbuatan yang sangat maha dahsyat. Membuktikan bahwa perkataan Allah adalah setia dan kesetiaan Allah ini telah nyata dilihat oleh Musa dan seluruh umat Israel. Perkataan Allah adalah kebenaran Allah, melihat pimpinan Tuhan atas Israel keluar dari Mesir dipimpin dengan tangan yang kuat. 10 tulah, penenggelaman tentara Mesir di laut Teberau, pimpinan Allah pada waktu berperang melawan Amalek, roti mana. Dan masih belum cukup dikemudian hari tetap Allah akan terus menyatakan kuasanya yang begitu ajaib.

Lalu, kepada kita hari ini, dipastikan bahwa seperti perbuatan Allah kepada umatNya sepanjang sejarah keselamatan itu, misalnya “peperangan dengan Kanaan, bagaimana tembok Yerikho hancur hanya dikelilingi 7 kali. Pimpinan Tuhan atas Yosua yang menghancurkan suku-suku Kanaan…dll*, di setiap kisah (Alkitab) penuh dengan mujizat. Simson hanya seorang diri telah memamerkan kedahsyatan Allah sebagai seorang super human menghancurkan Filistin.

Daud melawan Goliath, nabi Elia, Elisa yang pelayanannya penuh dengan mujizat. Bahwa dari semua kebenaran perkataan Allah, kita melihat tidak ada mujizat terbesar dan yang paling dahsyat bahkan lebih besar dari karya ciptaan Allah, dimana penggabungan sifat Allah yang sekaligus dinyatakan melalui belas kasihan, kesabaran dan pengampunan dosa, dan ini dinyatakan melalui kedatangan Allah sendiri kedalam dunia menjadi daging untuk menyelamatkan kita semua (anda dan saya).

Dan mencapai puncaknya pada waktu Allah mati diatas kayu Salib. Inilah jawaban terindah dari Allah atas hambanya Musa sang mediator diteguhkan di dalam mediator sejati Yesus Kristus. Karya keselamatan manusia pendosa adalah kuasa dan mujizat Allah yang paling besar dan paling dahsyat. Hendaknya kita hari ini dan selanjutnya menerima keajaiban yang terbesar dalam hidup kita. Jika “ya”, terimalah dan percalah kepada-Nya. ”Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia” ( 1 Tesalonika 5: 9-10 ). Amin

You might also like