Renungan Firman Tuhan Imamat 18 :4 “BERPEGANG PADA KETETAPAN TUHAN”

0
202
Foto : Ilustrasi

Imamat 18:4

“Kamu harus lakukan peraturan-Ku dan harus berpegang pada ketetapan-Ku dengan hidup menurut semuanya itu; Akulah TUHAN, Allah mu”

3 Musa 18:4
Ingkon radotanmuna do angka uhumhu jala ingkon ingotonmuna angka parentangku, asa marparange hamu hombar tusi, ai Ahu do Jahowa, Debatamuna i.

Leviticus 18:4
You must obey my laws and be careful to follow my decrees. I am the LORD your God

Manusia (berdosa) selalu memiliki kecenderungan untuk menyombongkan dirinya. Tidak sedikit orang yang merasa dirinya berkuasa lalu timbul ambisi untuk memperkaya diri atau memperbudak orang lain. Ada orang yang merasa hebat lalu meremehkan dan merendahkan orang lain.

Pada kasusnya renungan hari ini, Musa tidaklah demikian. Sebagai seorang pemimpin besar, ia telah belajar menjadi rendah hati, penuh kesabaran, dan mampu mengendalikan diri. Ketika mendengar kabar bahwa Allah telah membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, Yitro mertuanya bermaksud mengunjungi Musa dengan membawa Zipora istrinya dan kedua anaknya Gersom dan Eliezer.

Taatkala menerima pesan akan kehadiran mertua beserta istri dan kedua anaknya, Musa langsung keluar dari perkemahan dan menyongsong mereka. Bahkan ia sujud dan mencium mertuanya.

Kesimpulannya, Musa (pada masanya) adalah pemimpin bangsa. Sikap rendah hatinya merupakan kesaksian yang baik. Musa menceritakan kepada ayah mertuanya, mengenai segala sesuatu yang Tuhan sudah lakukan bagi mereka.

Musa berkisah tentang bagaimana Tuhan menunjukkan kasih dan kuasa-Nya dalam menyelamatkan bangsa Israel dari perbudakan Mesir. Musa juga memberi kesaksian bahwa Tuhan sudah menolong dan memimpin mereka dalam menghadapi berbagai kesulitan dalam per-jalanan di padang gurun.

Kesaksian Musa berbuahkan pengakuan dari Yitro bahwa Tuhan Allah Israel lebih besar daripada segala allah. Bukan hanya pengakuan, tetapi Yitro bahkan ikut mempersembahkan kurban bakaran di hadapan Allah Israel, yang kemudian disantap bersama-sama dengan tetua Israel dan Harun, artinya Yitro diterima di dalam persekutuan umat Tuhan.

Selanjutnya kisah pertolongan dan kebaikan Tuhan atas bangsa Israel bukanlah hasil kerja keras Musa dalam memimpin umat Allah. Di balik kesuksesan Musa, Allah lah yang memegang peranan penting. Karena itu, Yitro bersukacita atas kebaikan dan pertolongan Tuhan yang telah menyelamatkan Israel.

Ia mengakui kebesaran Tuhan, memuji Tuhan, dan mempersembahkan kurban bakaran bagi Tuhan. Rasa syukur Yitro juga dirayakan Harun beserta semua tua-tua Israel yang ikut makan bersama di hadapan Allah.

Lalu, oleh pesan renungan hari ini, kepada kita sekarang diberi nasehat:

a). Allah menghendaki agar kita tidak bersikap tinggi hati, melainkan belajar rendah hati dan mampu mengendalikan diri. Sebab kedudukan kita (sebagai orang Kristen/umat pilihan) dapat membuat kita merasa istimewa dan menjadi sombong rohani, lalu meremehkan dan merendahkan orang lain.

Tanpa kita sadari, kita menjadi sombong dalam hal bersikap juga kepada pemimpin yang memimpin kita. Untuk itu, kita perlu tidak hanya mengakui kelemahan sendiri, tetapi juga mensyukuri keselamatan dan pemeliharaan Tuhan atas kehidupan kita, baik itu kemalangan maupun kesuksesan. Mungkin di antara sanak saudara dan kerabat kita, ada yang tidak seiman dengan kita. Kita tentu memiliki kerinduan untuk membagikan Kabar Baik tentang Kristus kepada mereka. Caranya dengan sikap yang terbaik dan menyenangkan mereka.

b). Teladan yang diberikan Musa memperlakukan mertuanya, yaitu Yitro, yang berkepercayaan lain. Saat Yitro datang mengunjungi Musa membawa serta istri Musa dan kedua anaknya, Musa menghormati Yitro dengan sujud di hadapannya.

Padahal Kunci kesaksian yang efektif adalah menceritakan apa yang Tuhan sudah kerjakan dalam hidup kita, yaitu pengalaman hidup kita bersama dengan Tuhan. Pengalaman hidup yang dimaksud tidak harus berupa pengalaman supra-natural (fiksi/mitos) atau mukjizat atau pengalaman yang luar biasa, tetapi cerita tentang bagaimana Tuhan memelihara dan membimbing kita setiap hari.

Mukjizat yang terbesar adalah ketika Tuhan menyelamatkan jiwa kita dan bagaimana Dia mengubah karakter (sombong) kita sedikit demi sedikit makin menyerupai Tuhan Yesus. Ketika kerabat melihat hidup kita yang berubah, Yesus Kristus pun dimuliakan dan mereka pun dimenangkan bagi Dia. Amin

Tetaplah semangat dan selalu bertekun dalam doa

(Zesy P S)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here