Mazmur 77:12
“Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu.”
Mengingat dan menyebut perbuatan besar atau ajaib Tuhan merupakan kegiatan terindah dalam hidup orang percaya. Benar, di masa lampau, ada perbuatan Tuhan dalam hidup setiap orang.
Oleh pemazmur, inilah yang diingatnya bahwa ia pernah mengalami keajaiban pertolongan dan kasih Tuhan. Namun dalam kesenyapan pergumulannya (saat ini), pemazmur mengungkapkan salah satu pereungannya:
“sudah lenyapkah untuk seterusnya kasih setia-Nya?” Untuk menjawab ini, pemazmur hanya memiliki dua pilihan jawaban yakni Ya atau tidak. Pemazmur memilih berkata: “tidak lenyap untuk seterusnya kasih setia Tuhan”, maka ia harus tetap mempercayai Allah dan oleh karena itu, ia harus tetap mengingat dan merenungkannya (ay. 12).
Tips yang sangat baik untuk mengingat saat kita sedang berada di tengah badai kehidupan. *”Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala.
Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu.”*
Saat harus bertemu situasi yang sulit, seperti pemazmur mengambil waktu untuk mengenang kembali bagaimana keajaiban-keajaiban yang pernah dilakukan Tuhan sebelumnya, bagaimana Tuhan menyatakan kuasa dan kemuliaanNya. Setelah merenungkan segala kebaikan Tuhan, kita sampai pada kesimpulan:
“Ya Allah, jalan-Mu adalah kudus! Allah manakah yang begitu besar seperti Allah kami?” (ay 14).
a). Jika kita fokus hanya kepada penderitaan kita saja maka kita akan segera kehilangan sukacita, bahkan iman kita pun akan merosot drastis.
Pada saat seperti itulah sebaiknya kita kembali mengingat-ingat segala sesuatu yang telah Tuhan lakukan kepada begitu banyak orang di masa lalu.
Jika dulu Tuhan bisa melakukannya, kenapa tidak hari ini? Kalau Tuhan sanggup melakukan perbuatan-perbuatan ajaibNya di masa lalu, maka kepada diri kita sendiri, jangan ragu maka saat ini pun perbuatan ajaib Tuhan dilakukannya kepada kita (hari ini). Tuhan tidak pernah berubah, baik dahulu, sekarang maupun selamanya (Ibrani 13:8)
b). Saat menghadapi situasi sulit, janganlah terbenam pada penderitaan. Bangkitlah, ingat dan renungkanlah bahwa ada banyak hal yang bisa kita dapatkan lewat pengalaman-pengalaman banyak orang bersama Tuhan di masa lalu.
Pergulatan dan turun naiknya iman banyak orang bersama Tuhan, jelas kita bisa belajar dari itu semua.
Kita juga bisa merenungkan pengalaman-pengalaman kita akan kuasa Tuhan yang luar biasa di waktu sebelumnya dan melaluinya kita akan tahu bahwa Tuhan mampu melakukan appaun itu, bahkan yang paling mustahil sekalipun bagi logika daya pikir kita (manusia).
Pada akhirnya kita akan bisa menyimpulkan mengatakan “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.” (Mazmur 46:1).
c). Tidak akan pernah sia-sia orang yang mengandalkan Tuhan. Ketika kita sedang mengalami pergumulan, mari kita ingat kembali bagaimana Tuhan melakukan mujizat-mujizatNya di waktu lampau, dan marilah bersyukur sebab Tuhan yang kita sembah saat ini adalah Tuhan yang sama, baik kuasaNya maupun kasihNya. Amin
tetaplah semangat dan selalu bertekun dalam doa
Pdt. Sikpan KP. SIhombing,Mth, Mpd