Anggota MPR-RI, Endro Hermono Gelar Sosialisasi Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika

IndependenNews.com, Jawa Timur | Ir. Endro Hermono, MBA, anggota MPR-RI menggelar acara Sosialisasi Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika di Hall Cafe Istana Kecamatan Kademangan, Blitar pada Sabtu, (04/06/2022).

Acara yang diadakan dengan santai namun serius ini diikuti sekira 100 peserta ini berasal dari kelompok masyarakat sekitar Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar.

Sebagai pemateri utama dalam acara ini Endro Hermono menyampaikan pentingnya penerapan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. “Pancasila ini bukan diciptakan oleh seseorang atau satu golongan saja, akan tetapi terlahir dari kehidupan bermasyarakat di Indonesia, jadi penerapan pentingnya adalah harus dipraktekkan secara alamiah pada kehidupan sehari-hari”, kata Endro Hermono.

“Salah satu contohnya adalah kita ini mempunyai budaya toleransi kepada pemeluk agama lain ketika menyangkut masalah keyakinan, dan di dalam Pancasila sila pertama menyebutkan Ketuhanan yang Maha Esa, jadi setiap cipta karya dan karsa yang terlahir dalam kehidupan masyarakat Indonesia tertuang dalam sila-sila pancasila”, lanjut Endro.

“Pancasila itu meskipun hanya lima sila akan tetapi sudah lengkap, didalamnya sudah menyakup hampir semua sendi-sendi kehidupan, ada hak asasi, ada demokrasi, ada nilai kebangsaan, politik, ekonomi, keadilan dan hal-hal lainnya”, tandas Endro.

Pada kesempatan acara tersebut Endro Hermono mengaitkan kehidupan berpancasila dalam mengikat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan kekuatan UUD 45 dan keragaman penduduk Indonesia yang berbhinneka tunggal ika.

“Kekuatan pancasila ini sangat luar biasa, NKRI bisa bersatu berkat sila-sila adiluhung yang ada didalamnya. Keragaman di negara kita sangat banyak dan terpecah dalam kondisi wilayah bangsa yang terpisah oleh lautan dan ribuan pulau-pulau kecil, dasar negara kita inilah yang membuat semua hal itu bisa bersatu dalam satu tujuan dan cita-cita yang sama yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, pungkasnya.

Diakhir acara, pada sesi tanya jawab moderator memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya, terkait materi pada malam itu. Salah satu peserta Sunarto (47) memberi pertanyaan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila.

“Satu Juni sebagai hari lahir Pancasila itu sesuai Keputusan Presiden Nomor 24 tahun 2016, dimana waktu itu Sukarno berkesempatan menyampaikan gagasan tentang Dasar Negara kepada anggota sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), karena saat itu BPUPKI tengah bersidang dalam rangka menyiapkan Dasar Negara untuk Indonesia merdeka, sehingga 1 Juni lah yang di jadikan dasar penetapan hari lahir pancasila”, jawab Endro. (Bud)

You might also like