Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak SH Pimpin Rapat Paripurna Pengusulan Pengesahan Pengangkatan Gubernur Dan Wakil Gubenur Ansar – Marlin

Foto : Sidang Paripurna agenda pengumuman pengusulan Pengesahan Pengangkatan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau Terpilih Ansar-Marlin Masa Jabatan 2021-2024, di ruang sidang utama kantor DPRD Kepri, Dompak, Tanjungpinang, Selasa (23/2/2021).

 

INDEPENDENNEWS.COM, TANJUNGPINANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepri menggelar sidang Paripurna agenda pengumuman pengusulan Pengesahan Pengangkatan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau Terpilih Masa Jabatan 2021-2024, di ruang sidang utama kantor DPRD Kepri, Dompak, Tanjungpinang, Selasa (23/2/2021).

Ansar Ahmad – Agustina sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau terpilih dalam pilkada  serentak yang diselenggarakan pada  9 Desember 2020 lalu, secara resmi diumumkan dalam sidang paripurna terbuka DPRD Kepri.

Pesta demokrasi pemilihan Kepala Daerah di Provinsi Kepri telah dilewati dengan damai pada Pemilihan Umum 9 Desember 2020. Demikian dikatakan Jumaga Nadeak, Ketua DPRD Provinsi mengawali membuka rapat.

“Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada KPU dan Bawaslu yang telah menyelenggarakan Pemilu di Kepri dengan baik, aman serta tertib. Begitu juga kepada TNI dan Polri yang telah mengawal proses berjalannya pemilihan hingga selesai di Kepri.” ujar Politisi PDI Perjuangan yang akrap disapa oppung itu.

Lanjut Jumaga “Tanpa terkecuali, terimakasih kepada KPU, Bawaslu, TNI, Polri dan semua lapisan masyarakat Kepri. Pilkada di Kepri udah usai dengan aman, tertib dan lancar.

“Hasil rapat paripurna ini selanjutnya akan segera diusulkan ke Presiden RI guna persetujuan pelantikan melalui Kementerian Dalam Negeri.” tandasnya

Penghargaan juga disampaikan kepada dua pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur lainnya, yakni H. Soerya Respationo – Iman Setiawan, dan H. Isdianto – Suryani, SE.

“Bagaimanapun juga, kedua pasangan tersebut dinilai telah mencatatkan namanya dalam sejarah pemilihan Kepala Daerah di Kepulauan Riau.” tutup Jumaga mengakhiri.

Usai pembacaan agenda tersebut, Ansar Ahmad kepada awak media mengatakan dirinya tidak mau bicara 100 hari kerja, yang mana yang prioritas dikejar duluan.

“Prioritas pertama menekan dan menanggulangi Covid-19 itu penting. Kemudian recovery ekonomi, kita akan dorong dan saya akan melakukan tiga konsolidasi yang akan saya lakukan,” tambahnya.

Konsolidasi pertama, yaitu melakukan konsolidasi politik baik dengan partai pendukung maupun partai-partai lain, kemudian bersama stakeholder di masyarakat.

Konsolidasi kedua, yaitu konsolidasi birokrasi. Dalam konsolidasi birokrasi, Ansar Ahmad akan memastikan birokrasi di Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Kepri harus berjalan baik.

“Semua subsistem harus berjalan, kalau subsistem simultan berjalan dengan bagus, Insha Allah system pemerintahan provinsi ini bekerja dengan baik. Karena waktu terlalu singkat, kita nanti terpaksa menskala prioritaskan lagi,” paparnya.

Ketika dipertanyakan apakah ada penyegaran di tubuh Pemprov Kepri? Ansar Ahmad mengatakan, bahwa penyegaran tersebut bukan berarti mengganti orang, namun bagaimana mengupgrade birokrasi bisa bekerja dengan maksimal.

“Justru saya mau memberikan gambaran bahwa Provinsi ini benar-benar Provinsi Kepri. Jadi, tidak akan ada didominasi oleh salah satu Kabupaten Kota. Kalau nanti ada pejabat eselon dua atau tiga, umpamanya ada 4,5,6 dan 7 orang akan kita bagi-bagi,” pungkasnya.

(red)

You might also like