Firman Tuhan 1 Petrus 4 : 8
Yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa
1 Peter 4:8
Above all, love each other deeply, because love covers over a multitude of sins.
1 Petrus 4:8
Alai di jolo ni saluhutna, masihaholongan situtu ma hamu, ai dihungkupi haholongon ni roha i do godang dosa.
Berbicara tentang kasih, sebuah kata yang mudah untuk diucapkan, tetap sering sulit untuk diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Sampai banyak orang berkata bahwa kasih tidak perlu didefinisikan, dibahas bertele-tele, didiskusikan, atau diceramahkan.
Itu bukanlah defenisi dan fungsi kasih yang sebenarnya. Kasih hanya perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh dan bukan dikatakan! Sebab ketika kasih itu diwujudkan/lakukan maka kasih itu sudah khotbah yang sesungguhnya.
Firman ini mengingatkan supaya kita sungguh-sungguh mengasihi seorang kepada yang lain. Pada umumnya kasih diberikan dalam wujud memperhatikan, melayani, rela berkorban, memberikan apa yang diperlukan orang lain, dan bahkan memanjakannya.
Dengan mengasihi maka tidak ada lagi orang yang akan mengungkit-ungkit masa lalu orang lain, mencari kelemahan dan kesalahan orang lain. Sebab dengan kasih kita akan selalu menghargai dan menerima orang lain bukan mencurigai sebagai kompetitor bagi dirinya.
Lalu, ada perhatian menarik bagi kita dari perkataan renungan ini yakni kasih menutupi banyak sekali dosa. Apa maksud/artinya perkataan kalimat ini/kasih menutupi dosa? Artinya ialah:
a). Kasih bukan menutup-nutupi dosa. Kasih menutupi dosa berbeda dengan kasih menutup-nutupi dosa. Jangan mengira jika kita dan teman kita saling menutupi dosa satu sama lain itu artinya kita mengasihi dia. Tetapi yang benar ialah ketika orang sudah jelas kita ketahui bersalah, sebaiknya kita berani menegor dan mengatakan bahwa dia salah. Itulah kasih !
b). Kasih tidak fokus kepada kesalahan Adapun kesalahan Petrus menyangkal Yesus menjelang peristiwa penyalibanNya dan ia kembali menjadi nelayan. Namun, kasih Yesus kepada Petrus membuat Petrus kembali ke jalan Tuhan. Kasih Yesus membuatnya tidak fokus kepada dosa, kekurangan, atau kesalahan Petrus, melainkan kepada pribadi dari orangnya.
c). Kasih harus mengampuni. Matius 6:12: “Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”. Markus 11:25-26 : Jika kita bersiap untuk berdoa, ampunilah dahulu jika ada sesuatu dalam hati kita terhadap seseorang.
Akhirnya, marilah merenungkan perkataan 1 Yohanes 4:7-8: “Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.” Amin
(***)