Independennews.com, Batam | Untuk menjamin keberlangsungan hidup masyarakat Batam di bidang kesehatan, Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Kesehatan Kota Batam menyediakan layanan tes HIV Gratis.
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui apakah seseorang terjangkit virus HIV atau tidak. Sehingga dapat diberikan edukasi serta pengobatan agar tidak menularkan virus tersebut kepada orang lain.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam melalui Kasi P2M Dinkes Batam, Yantri Wirmansyah mengajak masyarakat agar mau melakukan tes HIV. Karena menurutnya semua orang berpotensi terkena virus HIV.
“Kepada awak media agar turut mengajak masyarakat kota Batam untuk melakukan pemeriksaan HIV/AIDS secara gratis di Puskesmas dan beberapa Rumah Sakit,” ucap Yantri kepada Independennews.com saat diwawancarai di ruang kerjanya, Jumat (20/8/21).
Layanan mana saya yang melayani tes penderita HIV/AIDS? Simak penjelasan berikut:
Kadis Dinkes Batam melalui Expert Dinkes Batam, Bahizir Oseven mengatakan bahwa layanan tes tersedia secara gratis di 21 Puskesmas di kota Batam dan beberapa Rumah Sakit.
“Untuk tes bisa dilakukan di 21 Puskesmas, artinya semua puskesmas di kota Batam bisa melakukan pemeriksaan sesuai standar pemeriksaan ditambah beberapa rumah sakit seperti RSBP, RSUD, RS Budi Kemuliaan, RS Elisabeth blok 2, RS Elisabeth Batam Kota, Awal Bros dan Harapan Bunda,” terang Osev.
Namun kata Osev, tidak semua layanan kesehatan dapat melakukan pengobatan. Hal ini karena obat HIV ini tidak diperjualbelikan secara bebas, namun didatangkan dari pusat melalui Kementerian Kesehatan.
“Puskesmas yang dapat melakukan pengobatan dan sudah dilatih orangnya adalah Puskesmas Lubuk Baja, Puskesmas Sekupang dan Puskesmas Kampung Jabi. Puskesmas ini juga untuk mendapatkan obat gratsi, jadi kalau ada saudaranya yang positif (HIV) bisa dibawa kesini,” tutur Osev.
Untuk Rumah Sakit yang menyediakan layanan pengobatan dan obat gratis antara lain RS Budi Kemuliaan, RSUD Embung Fatimah, RS Elisabeth Blok 2 dan RSBP.
“Kalau Awal Bros belum bisa, untuk tes bisa tapi obatnya tidak ada kita drop disitu. Karena rumah sakit baru bisa melakukan pengobatan jika sudah dilakukan pelatihan,” paparnya.
Osev menjelaskan, hal tersebut dilakukan karena obat yang digunakan untuk penderita HIV punya banyak regimen, tergantung penyakit bawaan yang juga dideritanya.
“Jadi kombinasi obat HIV setiap orang beda-beda obatnya, jadi harus ada perhatian khusus,” tutupnya.(Red/SOP)