Benjamin Netanyahu Meminta PPB Untuk Memindahkan UNIFIL Dari Libanon

Benjamin Netayahu

IndependenNews.com | Tel Aviv – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, memperingatkan sekaligus meminta PBB untuk memindahkan pasukan penjaga perdamaian yang berada di Lebanon selatan. Pasukan tersebut diminta meninggalkan area yang dianggap berbahaya.

Netanyahu menyampaikan hal itu kepada Sekjen PBB Antonio Guterres sehari setelah UNIFIL, atau Pasukan Sementara PBB di Lebanon, menolak untuk meninggalkan daerah perbatasan meskipun lima anggotanya terluka dalam tembakan Israel dalam beberapa hari terakhir.

“Tuan Sekretaris Jenderal, pasukan UNIFIL harus dikeluarkan dari wilayah yang berpotensi berbahaya. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya pada hari Minggu (13/10), Netanyahu mengatakan bahwa hal ini harus dilakukan segera.

Netanyahu, yang berbicara dalam rapat kabinet, mengatakan bahwa pasukan Israel telah berulang kali meminta UNIFIL untuk meninggalkan tempat yang menjadikan perisai manusia bagi Hizbullah. Penolakan untuk mengevakuasi tentara UNIFIL menjadikan mereka sandera Hizbullah. Ini membahayakan mereka.

“Kami menyesalkan cedera yang dialami tentara UNIFIL, dan kami melakukan segala daya kami untuk mencegah hal ini. Namun, cara yang sederhana dan jelas untuk memastikan hal ini adalah dengan mengeluarkan mereka dari zona bahaya,”ujarnya

Meskipun demikian, UNIFIL tetap menetap di posisinya di Lebanon selatan. Juru bicara UNIFIL Andrea Tenenti mengatakan pada Sabtu kemarin bahwa keputusan bulat adalah untuk tetap tinggal karena penting bagi bendera PBB untuk tetap berkibar di wilayah ini dan untuk dapat melapor kepada Dewan Keamanan.

Tenenti mengatakan UNIFIL telah menolak permintaan Israel untuk mundur dari posisinya saat ini, yang berjarak lima kilometer dari blue line.

Dibentuk pada tahun 1978, UNIFIL terdiri dari sekitar 9.500 tentara dari berbagai negara dan ditugaskan untuk memantau gencatan senjata yang mengakhiri perang 33 hari antara Israel dan Hizbullah pada tahun 2006.

Pada hari Sabtu, empat puluh negara yang membantu pasukan penjaga perdamaian di Lebanon menyatakan bahwa mereka “mengutuk keras serangan baru-baru ini” terhadap pasukan tersebut.

Pernyataan bersama, yang diunggah di X oleh misi PBB Polandia dan ditandatangani oleh negara-negara seperti Indonesia, Italia, dan India, menyatakan, “Tindakan seperti itu harus segera dihentikan dan harus diselidiki secara memadai.(Sumber: AFP)

You might also like