Triwulan III, Ekonomi Kepri Tertinggi di Wilayah Sumatera Dan Nasional

0
171
Foto : Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad

IndependenNews.com, Kepri | Tingkat pertumbuhan Perekonomian Kepri pada triwulan III mencapai 6,03 persen (year on year/yoy). Lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2022 yang tumbuh sebesar 5,01 persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi Kepri ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera, yakni sebesar 4,71 persen (yoy), bahkan juga lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,72 persen (yoy), jika dibandingkan dengan seluruh Provinsi yang ada di wilayah Sumatera, Pertumbuhan ekonomi Kepri di triwulan III tercatat sebagai yang tertinggi.

Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad mengatakan, percepatan pertumbuhan perekonomian Kepri sejalan dengan proyeksi. Didukung oleh meningkatnya mobilitas masyarakat seiring dengan semakin terkendalinya COVID-19 dan vaksinasi yang terus membaik, peningkatan kunjungan wisatawan dan aktivitas industri pengolahan. Selain itu, ekspor-impor juga masih tumbuh, sejalan permintaan yang masih kuat.

“Kita patut bersyukur, pelan-pelan kita benahi perekonomian Kepri. Hasil kerja keras kita sejak awal, kini terlihat di triwulan III ini. Yang Penting kita bekerja dengan penuh komitmen, sabar, serius, bertanggungjawab dan berkelanjutan,” kata Ansar Ahmad, Senin (7/11).

Kinerja positif ekonomi Kepri pada triwulan III didorong oleh hampir seluruh lapangan usaha (LU) yang ada di Kepri, kecuali LU Pertambangan dan Penggalian yang mengalami kontraksi. Sedikitnya ada 5 lapangan usaha yang memberikan andil pertumbuhan ekonomi Kepri, hingga tercatat tertinggi secara berturut.

Kelima lapangan usaha tersebut meliputi, LU Industri Pengolahan yang tumbuh hingga 4,87 persen (yoy), dengan andil 2,06 persen. Kemudian LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (akmamin) tumbuh mencapai 98,36 persen (yoy), dengan andil 1,01 persen. Selanjutnya, LU Transportasi dan Pergudangan tumbuh hingga 81,05 persen (yoy), dengan andil 0,91 persen. Adapun LU Perdagangan Besar dan Eceran tumbuh 7,38 persen (yoy) dengan andil 0,58 persen. Terakhir LU Informasi dan Komunikasi tumbuh 16,53 persen (yoy) dengan andil 0,53 persen.

Akselerasi pertumbuhan utamanya didorong oleh lapangan usaha Industri Pengolahan. Sejalan dengan pertumbuhan ekspor komoditas utama yaitu produk mesin/peralatan listrik yang terus mengalami akselerasi. Adapun akselerasi pada sektor pariwisata seperti (LU Akmamin, Transportasi, dan Perdagangan) disebabkan oleh meningkatnya kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara dan juga didorong oleh faktor low base effect akibat outbreak COVID-19 varian delta pada triwulan III 2021.

“Semuanya sektor kita dorong, namun lima lapangan usaha tersebutlah yang kita lihat memberikan andil cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi Kepri,”lanjut Ansar.

Adapun jika dilihat dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan III 2022 didorong pertumbuhan positif pada sebagian besar komponen pengeluaran yang meliputi Komponen konsumsi RT tumbuh 8,69 persen (yoy) dengan andil 3,50 persen, komponen PMTB tumbuh 4,54 persen (yoy) dengan andil 1,85 persen, Komponen net ekspor tumbuh sebesar 3,00 persen (yoy) dengan andil 0,43 persen, serta Komponen Konsumsi LNPRT tumbuh 5,93 persen (yoy), dengan andil 0,01 persen. Di sisi lain, konsumsi Pemerintah masih mengalami kontraksi sebesar -0,48 (yoy), dengan andil -0,02% didorong oleh realisasi belanja pemerintah yang masih terbatas.

“Apa yang saya sampaikan ini merupakan himpunan informasi dan data yang disampaikan oleh pihak Bank Indonesia perwakilan Kepri kepada saya selaku Gubernur. Dan sebisa mungkin kita akan terus membuat terobosan-terobosan baru agar ekonomi Kepri ini bisa terus tumbuh. Muaranya kita ingin masyarakat sejahtera,” tutup Ansar.**

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here