IndevendenNews.com, Sumut | Banjir disertai longsor melanda pemukiman warga di kabupaten Mandailing Natal (Madina) Provinsi Sumatera Utara, pada Minggu (19/12/2021) kemaren. Bencana tersebut terjadi diduga karena deforestasi dan kegiatan tambang ilegal di wilayah itu.
” Di Mandailing Natal, dalam kurun waktu lima kerap mengalami banjir, memang ada kegiatan ilegal diwilayah Madian, baik itu kegiatan tambang ilegal, juga tambang galian C yang juga ilegal, kerap ditemukan penebagan pohon,” ujar Gubernur Edy Ramayadi Senin (20/12/2021) kemaren.
Edy nenyebutkan dugaan teesebut masih dipelajari, untuk itu, Ia telah memerintahkan Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Utara untuk mendalami masalah itu.
Saat in, Kata Edy, Kadis Kehutanan sudah disana, saya perintahkan untuk mencari tau posisi dimana lokasi bekas potongan kayu itu, saya belum bisa pastikan (deforestasi), nanti qkan kita sampaikan ke masyarakat.
Diwilayah itu, mayoritas masyarakat menggantungkan hidupnya dengan tambang emas ilegal, padahal, kegiatan yang dilakukan selama bertahun-tahun iru merugikan masyarakat itu sendiri.
“Kalau yang ilegal khusus emas, ini yang masih proses tapi terhambat covid, sehingga kami undur, nanti akan kami ubah, alih fungsi masyarakat didalam pelaksanaan melakukan galian emas, karena mereka melakukan secara ilegal. Bertahun-tahun pastinya itu sangat salah dan merugikan masyarakat itu sendiri,”jelasnya
Edy berjanji akan memberikan tindakan tegas terhadap aktifitas deforestasi dan kegiatan tambang ilegal di Madina, mengingat aktivitas ilegal itu merugikan masyarakat.
Disisi lain, menurut edy, banjir di 16 kecamatan itu mulai surut, masyarakat juga telah pulang ke rumahnya masing-masing, namun demikian, edy mengingatkan masyarakat agar tetap mewaspadai hujan deras.
“Warga tidak ada lagi dipengungsian, mereka sudah kembali kerumahnya masing-masing dan mereka sedang membersihkan rumahnya,”ujarnya.
Namun begitu masih ada titik bencana yang belum bisa dilalui kendaraan, petugas saat ini masih melakukan pembersihan sisa banjir dan longsor agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal.
“Untuk membantu korban banjir Pemprov sumut telah mengirim bantuan berupa sembako,”ucapnya
Sebagai informasi, banjir merendam 16 Kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal, perovinsi sumatera Utara pada Minggu (19/12/2021) di beberapa titik, ketinggian banjir mencapai 2 meter, hingga melampaui atap rumah warga.
Adapun, 16 kecamatan yang terdapak banjir yaitu, kecamatan Natal, Ranto Baek, Lingga Bayu, Batang Natal, Penyabungan, Hutabargot, Sinunukan, Penyabungan Barat, Penyabungan selatan, Penyabungan Utara, Nagajuang Siabu, Muara Batang Gadis, Batahan dan Kotanopan.
(Tia Vanny lbs)