IndependenNews.com, Taput | Pradigma masyarakat yang menganggap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dibawah level SMU/SMA, anggapan tersebut menjadi salah satu kendala, yang menyebabkan minat pelajar SMP untuk melanjutkan jenjang Pendidikan SMK kurang.
Menyikapi kondisi itu Josafat Pasaribu Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Pagarbatu, Kec. Sipoholon, Kab.Tapanuli Utara(Taput), Sumut berusaha untuk menghapus stigma tersebut.
“Kedepan ada program untuk memberi bibit ayam kampung hasil praktek budidaya siswa SMK.Negeri 1 Pagarbatu kepada warga sekitar lokasi sekolah,”ujar Josafat di ruang kerjanya Senin (5/12/2022) kepada media ini.
Dikatakan Yosafat, Hal itu dilakukan sebagai gambaran bahwa keberadaan SMK.N 1 Pagarbatu juga bermanfaat ditengah warga, dan keilmuan siswa lulusannyapun bisa menjamin masa depan.
“Tentunya eberadaan sekolah ini bermanfaat ditengah tengah masyarakat karena potensi keahliannya, ternak unggas, serta pemeliharaan dan perawatan hewan. Dan lulusannya bisa berwirausaha,”tutur Josafat.
Diakui kepala sekolah yang dua kali mendapat undangan dari perusahaan belanda ini, kata Yosafat, cara pandang juga animo warga kepada SMK dengan kompetensi keahlian pertanian atau ternak masih minus.
Padahal, sambumg Yosafat, SMKdengan kompetensi keahlian tersebut selalu menjalin kerja sama dengan dunia usaha, dan ternyata banyak perusahaan perusahaan yang ingin merekrut lulusannya.
“Ada keunggulan lulusan SMK dari lulusan SMU/SMA yaitu lulusan SMK adalah manusia siap kerja sesuai dengan kompetensi keahlian. Selain itu, lulusan SMK juga bisa langsung bekerja, bisa melanjut ke perkuliahan bisa juga berwirausaha.
Karena itu, menurut Yosafat da keuntungan lulusan dari SMK dibanding lulusan SMA, kalau SMK bisa juga melanjut, bisa menjadi tenaga kerja, bisa juga menjadi entrepreneur atau wirausaha. Kalau sekarang istilah BMW,Bekerja, Melanjut dan Wirausaha.
” Saya berharap ada kepedulian dari Pemkab Taput untuk memberdayakan potensi siswa siswi SMK. Negeri 1 Pagarbatu selaras dengan kompetensi keahlian.
(Maju Simanungkalit)