IndependenNews.com, Medan | Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengumpulkan sejumlah kepala daerah di rumah dinasnya. Tujuannya yakni mendesak para kepala daerah untuk mempercepat vaksinasi di 16 daerah yang belum mencapai target vaksinasi 70%.
“Ada 17 Kabupaten/kota sudah 70 persen, namun ada 16 daerah yang belum mencapai target tersebut,” ucap Edy saat rapat koordinasi dengan para pimpinan kepala daerah di rumah dinas Gubsu, Jalan Sudirman, kota Medan, Senin (20/12/2021).
Adapun ke-16 daerah yang belum mencapai target vaksinasi dosis pertama di Sumut antara lain sebagai berikut:
- Langkat, 68,46 persen.
- Asahan, 68,41 persen.
- Padang Lawas Utara, 67,40 persen.
- Padang Sidempuan, 66,82 persen.
- Nias, 66,47 persen.
- Tapanuli Selatan, 66,35 persen.
- Labuhan Batu, 65,5 persen.
- Simalungun, 63,34 persen.
- Labuhan Batu Utara, 63,49 persen.
- Padang Lawas, 62,63 persen.
- Tapanuli Tengah, 61,92 persen.
- Mandailing Natal, 61,33 persen.
- Labuhan Batu Selatan, 60,95 persen.
- Deli Serdang,57,75 persen.
- Nias Barat, 51,18 persen.
- Nias Utara, 51,18 persen
Lanjut kata Edy, dari ke-16 daerah yang belum mencapai target, terdapat 13 daerah yang capaian vaksinasinya diatas 60%. Sementara 3 (tiga) daerah lainnya masih berada pada angka 50% lebih.
Edy sempat menyorot capaian vaksinasi di Kabupaten Deli Serdang yang juga masih jauh dari target. Pasalnya, letak Deli Serdang yang dekat dengan Ibu kota Sumatera Utara saja hanya mampu mencapai target vaksinasi sebesar 57,54% saja.
“Deli Serdang kenapa 57,54 persen? Deli Serdang ini kabupaten penyangga ibu kota sumatera utara,” ucap Edy kesal.
Untuk itu, Ia meminta TNI-POLRI bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Sumatera Utara untuk menyiapkan vaksin dan tenaga vaksinator untuk mengejar target vaksinasi 70% seperti yang sudah ia kemukakan sebelumnya.
“Waktu tinggal 10 hari lagi , untuk itu nanti kita prioritaskan, saya sudah sampaikan ke Pak Pangdam dan Pak Kapoldasu, vaksinasinya inikita siapkan, kepala dinas kesehatan siapka vaksinnya, nanti Danramil, Babinsa diatur Pangdam, Bhabinkamtibmas diatur Kapolda, bawa semua masyarakat agar mau di vaksin, saya minta ini harus dikejar,” pinta Edy.
Edy bercerita, dirinya pernah dipanggil ke Jakarta karena stok vaksin Covid-19 di Sumatera Utara masih banyak, dia berseloroh akan dipanggil lagi ke jakarta untuk dinasehati masalah vaksinasi.
“Kalau vaksin nya tidak habis, saya dipanggil lagi kejakarta, saya dinasehati lagi,” ujar Edy.
Di samping itu, Pemprov Sumut juga sedang mengantisipasi masuknya varian baru virus Covid-19 yakni Omicron. Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk tetap menggunakan masker saat beraktivitas.
“Omicron itu varian yang tercanggih saat ini, untuk itu perlu diwaspadai, gunakan masker, jangan pernah lepas dan ikuti vaksinasi. Kalau ada masyarakat yang tidak mau di vaksin, kita keroyok saja,” tegasnya. (Tia Vanny)
Editor: SOP