Situasi Politik Makin Panas, Beranikah Megawati Tarik Kadernya dari Kabinet Jokowi?

Foto : Megawati Soekarno Putri

IndependenNews.com | Jakarta – Situasi politik di Indonesia seperti semakin memanas paskah penyelenggaraan pemilu 2024. Berdedar isu Ketua Umum Partai Domokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menarik semua kadernya dari kabinet pemerintahan Presiden Jokowi.

Adapun kader PDIP yang menduduki kursi menteri pada kabinet Presiden Jokowi sebanyak 7. Hal tersebut disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun dikutip dari tribunsumsel, Minggu (25/2/24)

Ubed mengatakan, Megawati masih menunggu momentum melakukan hal tersebut. “Saya berpikir beliau akan menarik menterinya sebelum berakhirnya periode Jokowi. Tapi masih menunggu beberapa waktu yang tepat, mungkin dugaan saya di awal Maret atau sebelum KPU mengumumkan hasil Pemilu 2024,” kata Ubed

Berikut daftar 7 menteri yang diprediksi bakal ditarik Megawati dari kabinet Jokowi:

Sekretaris Kabinet, Pramono Anung

Menkumham, Yasonna Laoly

Menteri Sosial, Tri Rismaharini

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki

Menteri PAN-RB, Azwar Anas

Menteri PPPA, Bintang Puspayoga

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono

Alasan Megawati melakukan hal itu, kata Obed, karena saat ini sikap Jokowisemakin mempertegas sudah tak menjadi bagian dari PDIP. Terlebih lagi, Jokowi telah mengajak Partai Demokrat bergabung dalam bagian koalisi.

Kemudian, menjadikan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Di sisi lain, Megawati adalah seorang politisi senior yang pasti punya perhitungan matang sebelum mengambil keputusan.

Menurut Ubed, apabila PDIP menarik kadernya dari kabinet, maka hal itu akan menjadi semacam hukuman moral dari Megawati kepada Jokowi yang telah berseberangan “Berpotensi Megawati akan semacam memberikan hukuman etik dan hukuman politik pada Jokowi,” kata Ubed.

Sementara itu, ditariknya AHY menjadi menteri Jokowi dianggap membuat posisi PDIP kian terjepit. Pasalnya, publik menilai keputusan Jokowi itu seakan ingin kian menunjukkan telah berbeda jalan dengan Megawati dan PDIP. Apalagi, selama ini hubungan Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), selaku tokoh utama di Demokrat juga dianggap kurang harmonis.

“Masuknya AHY ke dalam kabinet Jokowi menjadi jembatan atas titik simpang yang selama ini terjadi antara PDIP dengan Partai Demokrat, tepatnya antara Megawati dan SBY,” kata Pengamat politik dari UIN Jakarta, A Bakir Ihsan

Dengan kondisi saat ini, Bakir menganggap, menjadi momen yang tepat bagi Megawati untuk menarik mundur kadernya yang menjadi menteri di kabinet Jokowi.

Hal itu sekaligus menjadi kesempatan untuk membuktikan ucapan Megawati yang sempat viral beberapa waktu lalu. Saat dia mengatakan, Jokowi tanpa PDIP akan kasihan. “Seharusnya berani (menarik mundur menteri PDIP), paling tidak untuk membuktikan apakah betul tanpa PDIP,Jokowi bukan siapa-siapa, tidak bisa bekerja maksimal,” kata Bakir (Sum:Tribunsumsel)

You might also like