Pol PP Pelelawan Segel Dua Lokasi Gelanggang Permainan, Diduga Tempat Perjudian

PELALAWAN, INDEPENDENNEWS.COM – Keluhan masyarakat terkait Gelanggang Permainan ( Gelper) Aneka Zone dan E-Zone yang diduga dijadikan tempat perjudian dengan modus hadiah rokok, ditindaklanjuti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pelalawan Riau pada Senin (17/2/2020) sore dengan menyegel dua lokasi Gelper.

Gelper yang ditutup sementara oleh Satpol PP yakni Aneka Zone yang terletak di pertokoan (Ruko) di Jalan Lintas Timur (Jalintim) sejajar dengan cafe Kopi Tiam Nongcan simpang Langgam Pangkalan Kerinci Kota.

Gelper kedua yakni E-Zone yang terletak di lantai ll pusat perbelanjaan Swalayan Mandiri yang berseberangan dengan Aneka Zone. Kedua Gelper ini sangat ramai kesehariannya diduga jadi tempat perjudian.

Puluhan personil yang dipimpin langsung Kepala Satpol PP Abu Bakar .FE dan Kepala Bidang Trantibum AF. Nasution bersama para penyidik PPNS mendatangi kedua lokasi. Aparat penegak Peraturan Daerah (Perda) ini lansung melakukan penyegelan arena permainan di dua lokasi yang berbeda.

“Kita lakukan penyegelan karena izin yang dikantongi tidak sesuai peruntukan. Izinnya untuk permainan anak-anak, padahal pemainnya semua orang dewasa,” tutur Abu Bakar FE wartawa, dilansir Elitnews.com

Menurut Abu Bakar.FE, kedua Gelper itu ditindak setelah pihaknya melakukan penyelidikan dengan mengirimkan intelijen ke lokasi. Ternyata setelah diselidiki benar, jika seluruh pemainnya merupakan orang dewasa dan tidak ada anak-anak. Bahkan permainanya berhadiah rokok yang seharusnya tidak diperuntukkan bagi anak-anak.

Satpol PP memasang segel dan Satpol PP line di masing-masing meja permainan sebagai bukti penutupan sementara Gelper tersebut. Hingga pengelola menyelesaikan persoalan izin dengan instansi terkait.

Sementara itu para pemain Gelper tidak ada melakukan protes atau perlawanan. Sebagian berkata bersyukur disegel karena menghabiskan banyak uang dan lupa pulang kerumah.

“Saya juga sering bermain bersyukur ditutup. Karena menghabiskan banyak uang dan waktu. Biarlah ditutup saja” ujar warga berinisial RS yang ada di lokasi.

(Sum: Leitnews)

You might also like