
Batam, Independennews.com — Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kepri Sahmadin Sinaga SE MM menyambangi Masyarakat Suku Laut di Tanjung Undap, kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Batam Kepulauan Riau, Senin 17 Desember 2018. Dalam kunjungannya di daerah pinggiran laut itu
“Sekitar 30 kepala keluarga yang tinggal dipinggiran laut tanjung undap tersebut hidup serba kekurangan atau hidup dibawah garis kemiskinan,” ujar Sahmadin Sinaga politisi Fraksi Nasdem saat dijumpai di Bilangan Batuaji, Senin (17/12/18) malam Pukul 21.50 WIB
Dikatakan Sahmadin, daerah pinggiran laut Tanjung Undap mayoritas didiami masyarakat suku laut yang berjumlah kurang lebih 30 Kepala Keluarga, pekerjaan warga suku laut tersebut mayoritas Sebagai Nelayan Tradisional. Saat ini kondisi kehidupan masyarakat suku laut di tanjung undap sangat memprihatinkan. Hal itu membuat mereka merasa masyarakat yang terkucilkan dari masyarakat lainnya yang sudah menikmati pembangunan.
Daerah yang mereka diami saat ini kata Sahmadim, belum pernah disentuh yang namanya pembangunan. Bahkan program pemerintah berupa bantuan juga belum pernah mereka terima. Hal itu membuat warga suku laut merasa asing dinegerinya.
Dalam pertemuannya dengan masyarakat Tanjung undap, Kata Sahmadin Sinaga, banyak hal yang disampaikan warga suku laut kepada Politisi Nasdem ini. Salah satunya yakni Jalan lingkungan yang saat ini masih tanah merah belum juga mendapat perhatian pemerintah, mereka berharap jalan lingkungan yang biasa mereka gunakan bisa segera dibangun. Kedua bantuan bedah rumah yang tak pernah mereka terima, pada hal disana mayoritas rumah gubuk yang sudah tidak layak dihuni.
Selain itu, para warga suku laut ini juga belum mengantongi dokumen kependudukan seperti KTP, KK , Akte Kelahiran dan Juga Surat Nikah. Akibatnya, warga suku laut kesulitan untuk menyekolahkan anak anak mereka.
” Saya berharap dengan melihat kondisi warga suku laut yang serba kekurangan ini , pemerintah kota batam dan pemprov kepri segera memberikan perhatikannya, sehingga kehidupan warga suku laut yang mendiami pinggiran laut Tanjung Undap tidak terjadi kesenjangan hidup, apalagi saat zaman yang disebut dengan Zaman milenia.” ujarnya
Lanjut Sahmadin, Masyarakat Suku Laut di Tanjung undap mayoritas menggantungkan hidupnya sebagai Nelayan. Sebagai Nelayan merupakan satu satunya pekerjaan yang mereka tekuni untuk menyambung hidup keluarga.
“Pekerjaan sehari hari Warga Suku laut sebagai Nelayan, untuk itu guna memajukan kehidupan warga suku laut perlu difasilitasi pemerintah dengan memberikan berbagai Alat Tangkap ikan berupa Bantuan Alat Tangkap Ikan seperti Pompong, Jaring ikan, bubu dan sejumlah alat tangkap ikan lainnya.” tuturnya
Menurut Sahmadin, bahwa di Tanjung Undap ada dua daerah yang didiami masyarakat yakni Warga Suku laut mendiami pinggiran laut dan satu kelompok warga agak jauh dari pinggiran laut atau didarat. Warga yang berdiam di darat sudah memperoleh berbagai fasilitas pembangunan, namun berbeda dengan warga suku laut belum menikmati pembangunan. Kondisi tersebut membuat terjadinya kesenjangan hidup ditengah masyarakat kota industri yang kita banggakan. ” Kita harapkan kepada pemerintah segera memberikan perhatian bagi warga suku laut tanjung undap.” Cetusnya ( red/01g)
