IndependenNews.com I Kota Padang – Dugaan terjadi pemotongan dana bantuan sosial (bansos) Kementrian Sosial (Kemensos) yang diduga dilakukan oknum Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) terhadap penerima bantuan PKH di Seberang Padang, Kecamatan Padang Selatan.
Tidak puas dengan tindakan tersebut, Keluarga korban mendatangi DPRD Kota Padang untuk melaporkan pemotongan bantuan yang di terima ayah oleh oknum PSM, Korbaaaan diterima langsung oleh Ketua DPRD Muharlion S. Pd.
Menanggapi laporan warga tersebut, Ketua DPRD Kota Padang Muharlion mengatakan, pemotongan dana Bansos murupakan tindakan sangat memalukan, pelaku dinilainya bersikap rakus dengan mengambil yang bukan haknya.
“Korupsi di Kota Padang harus diberantas hingga ke akarnya, sehingga sang oknum wajib ditangkap. Kasus yang terjadi di Kecamatan Padang Selatan terkuak ke publik ketika ada warga yang mengadu ke DPRD Kota Padang. Wanita yang akrab disapa dengan panggilan Risma ini menyatakan bahwa ada pemotongan dana Bansos yang diterima orang tua nya,”kata MUharlion kepada media, Senin (16/12/24)
Walau belum terkuak siapa oknum yang sebenarnya yang bermain tetapi masyarakat mengapresiasi langkah DPRD dalam mengungkap kasus ini.
Modusnya, Anggota Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) tersebut meminta kartu ATM para PKH, lalu ditarik sendiri oleh mereka, dan mengembalikan sisa uang yang telah dikutipnya kepada penerima PKH.
Korban Atas nama bapak Jamaruddin JLN. Seberang padang Utara I no 222C, merasa tidak puas orang tua nya di perlakukan tidak adil, Anak korban mengadu ke DPRD Kota Padang.
Menurut keterangan salah salah anak korban insial “D” mangaku ada ancaman dari OKnum PSM, “jika tidak diberikan, “oknum PSM itu mengancam penerima bantuan tidak akan mendapatkan Bansos lagi”, ujarnay menirukan ancaman oknum PSM
dikatakan D, Pemotongan yang di lakukan okunum pendamping bisa menvcapai 50% dari yang seharus orang tua nya terima, bahkan ada yang tidak pernah merima beberapa bulan, terlihat jelas dalam rekening koran dan pemotongan tersebut terjadi dari Januari – November 2013 dari Rekening koran milik orang tua nya tersebut, dan Kejadian ini seperti sudah terjadi lama, terstruktur, sistematik dan masif.
Ia juga menambahkan, sejak ia mau melaporkan kasus ini, ia mengaku mendapatkan intimidasi, banyak tekanan yang ia rasakan baik dari anggota pendamping, maupun pihak kelurahan dan di duga ada keterlibatan aparatur PNS kelurahan dan kecamatan.
sebelumnya, kata Dia, ia diminta untuk tidak melaporkan masalah itu,dia disuruh untuk meng-ikhlaskan ,toh uang itu bukan berasal dari harta warisan dan juga bukan uang tanah pusako, katanya disaat menceritakan kepada Ketua DPRD.
“Jangan sampai korupsi tumbuh subur di Kota Padang karena akan menggerogoti negara dari dalam, Selain itu, pemotongan dana Bansos sangat tidak berperikemanusiaan, karena yang dirugikan adalah rakyat miskin,”ujar ketua DPRD Koat Padang
Saat di komfirmasi kepada Camat Padang Selatan Anhal Mulya Perkasa., S.STP., M.P. beberapa waktu lau, mengatakan bahwa pihaknya sekalu pemerintahan kecematan sudah melakukan penindakan dengan memberhentikan oknum pendamping tersebut,” jika seandainya ada unsur pidana dalam perbuatannya maka itu tugas aparat penegak umum,”ujarnya singakat
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Padang Muharlion S. Pd. menyayangkan tindakan oknum memotong bantuan sosial (Bansos) untuk warga kurang mampu, Ia mendesak pihak yang berwenang segera mengusut tuntas permasalahan tersebut.
“Kami sangat menyesalkan pemotongan Bansos yang seharusnya diterima utuh. Harus diusut tuntas pelaku pemotongan Bansos tunai, Apalagi kalau dana Bansos dipotong oknum petugas pendamping yang memang ditugaskan oleh Kemensos,” kata Muharlion,
“Hal yang penting menurut saya adalah mendorong keberanian warga untuk melaporkan adanya penyelewengan bantuan sosial itu,” Tutup Muharlion (Dion)