IndependenNews.com | Batam – Puluhan warga dari Kelurahan Tembesi mendatangi Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam . Warga datang untuk mengadu tentang ketidakmampuan anak mereka untuk masuk ke SMKN 1 Batam, yang hanya seberang jalan dari rumah mereka, pada Rabu (10/07/2024) pagi.
Warga, sebagian besar ibu-ibu, bergombol kembali di teras pintu masuk DPRD Batam. Beberapa staf di Sekretariat Dewan menyambut mereka dan bertanya apa maksud kedatangan tiba-tiba mereka.
Para warga trsebut mengatakan bahwa mereka bermaksud ingin bertemu dengan anggota DPRD untuk menyampaikan keluhan mereka tentang anaknya yang tidak diterima masuk ke SMKN 1 yang juga terletak di Kelurahan Tembesi. Mereka berharap dapat mencari solusi agar anaknya dapat tetap bersekolah di sekolah yang dekat rumahnya.
Warga diterima dengan baik oleh Aman SPd, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Batam, dan Taufik Ace Muntasir, Anggota Komisi IV, yang mempersilakan mereka untuk masuk ke ruangan rapat Komisi IV.
Dalam pertemuan itu, para warga mengadukan tentang anak-anak mereka yang tidak diizinkan masuk SMKN 1. Namun, karena mereka tinggal hanya di seberang jalan sekolah, mereka harus diberi prioritas jika menggunakan sistem zonasi.
“Kami sangat berharap anak kami dapat bersekolah di SMKN 1, Pak. Selain dekat dengan rumah, anak-anak juga sangat ingin sekolah di sana. Sementara orang yang tinggalnya jauh saja diterima, tetapi kami yang tinggalnya dekat dengan lingkungan sekolah tak diterima. Mengingat rumah mereka dekat dengan sekolah, banyak dari mereka bahkan sudah pangkas rambut cepak karena merasa diterima. Kami khawatir tentang masalah psikologis bagi anak-anak kami ini, jika mereka tidak dapat bersekolah di sana,”ujarnya
Sementara itu, Aman SPd, Wakil Ketua Komisi IV, menjelaskan bahwa pendidikan adalah salah satu tanggung jawab Komisi IV. Meskipun provinsi memiliki kewenangan untuk sekolah menengah atas, yaitu SMA dan SMK, pengaduan warga tetap akan dipertimbangkan.
“Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membantu Bapak dan Ibu, karena bagaimana pun sekolah tersebut berada di Kota Batam, kami akan berupaya memfasilitasi Bapak dan Ibu mengingat merupakan kewenangan Provinsi,” kata Aman.
Sementara itu, Taufik Ace Muntasir menyatakan bahwa prioritas harus diberikan kepada anak-anak yang tinggal di lingkungan sekolah melalui sistem zonasi. Dia juga berharap agar SMKN 1 dan Dinas Pendidikan Provinsi Kepri dapat menemukan cara untuk menerima anak-anak tersebut.
Ace juga berharap bahwa pemerintah Provinsi Kepri akan menambah jumlah sekolah kejuruan di Kota Batam. Dia menyatakan bahwa kehadiran SMK ini sangat penting untuk menghasilkan lulusan yang siap untuk bekerja.
“Batam adalah kota industri, sehingga sangat membutuhkan lulusan siap pakai. Dengan memperbanyak SMK, kami berharap lebih banyak tenaga terampil yang mampu langsung bekerja. Ace menyatakan bahwa ini juga menyelesaikan masalah penggangguran terbuka yang signifikan di Kepri,”tandasnya (*)