IndependenNews.com, Taput | Warga petani Jagung disalah satu dusun di Kab.Tapanuli Utara (Taput) mengeluhkan sulitnya mendapatkam pupuk. Selain karena sulitnya mendapatkan Pupuk juga harganya mahal dan terus naik. Karena kelangkaan pupuk ini warga lebih cenderung menanam jagung dari pada tanam cabai yang butuh banyak Biaya.
Kondisi kelangkaan pupuk itu diungkap salah seorang petani warga L.Panjaitan, Senin (21/3/2022) ketika Independennews.com menyambangi lahan pertanian jagungnya di dusun Hau Sisada sada, Desa Hutaraja Hasundutan, Kec.Sipoholon, Kab.Taput.
Dikatakan ibu tiga anak ini, di dusun tempat tinggalnya, mayoritas warga hidup dari bertani. Ada yang bertani kopi, ada tanaman sayur-mayur, cabai dan palawija lainnya seperti jagung
L Panjaitan, dengan nada Kkas Batak Toba mengatakan,” Molo di huta on do amang, godangan do martani, adong markopi, marcabe. Adong do na marjagung (Red-kalau di dusun ini pak, kebanyakan mata pencaharian warga sebagai petani. Ada tanam kopi, cabe, Ada juga tanam Jagung,” ujarnya.
Lanjutnya, diterangkan ibu yang kerap dipanggil Mak Rani ini, untuk saat ini di desa tersebut warga lebih cenderung menanam jagung daripada tanam cabai. Dikarenakan harga jual stabil, waktu atau ritme pekerjaan tidak banyak dan biaya tanam sampai panen masih terjangkau.
“Menanam jagung ada keuntungan, karena hargannya stabil. Dan mengerjakan nya juga tidak rumit,”ungkapnya
Ketika ditanya kendala-kendala yang dihadapi dalam usaha pertaniannya, ibu Rani ini menyebutkan, Harga pupuk sangat mahal dan selalu naik, kendala lainnya pupuk sering langka.
Selain itu, harga benih jagung juga mahal. Akan tetapi bagaimanapun juga benih itu harus dibeli supaya mendapat hasil panen yang memadai.
“Pupukma amang na arga, jala maol luluan. Baru harga ni bibit ma, ale ingkon tuhoron nama i. Asa lumayan panenna ( Red-Harga Pupuk sangat mahal dan sulit di dapatkan karena langka, kemudian harga bibit juga mahal, tapi kita harus membelinya supaya panennya lumayan,”keluh Mak Rani.
Dia juga mengungkapkan untuk benih jagung, warga sekitar desanya lebih memilih benih Pioneer 32 atau biasa disebut P.32. Karena benih tersebut lebih berat bobotnya dari benih jagung lainnya. (Maju simanungkalit)