IndependenNews.com Bengkulu Selatan | Pemerintah terus berupaya untuk dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi Masyarakat hingga ketingkat paling bawah, hal itu jelas terlihat dengan adanya program Pemerintah menganggarkan dana Desa dengan jumlah yang lumayan besar.
Disamping itu Pemerintah juga mewajibkan alokasi dana Desa di anggarkan untuk BLT-DD sebesar 40%, ketahanan pangan sebesar 20%, pemberdayaan 32% serta penanganan covid sebesar 8%.
Hal itulah yang menjadi perhatian seluruh pihak khususnya para Kepala Desa, dalam mendongkrak ekonomi Masyarakat pasca pandemi covid-19 melanda Masyarakat.
Dalam pelaksanaannya Pemerintah menganjurkan agar seluruh pemangku kebijakan di Desa dapat merealisasikan dana tersebut sesuai perioritas kebutuhan Masyarakat dalam mendongkrak ekonomi Masyarakat secara cepat.
Namun meskipun Pemerintah berupaya keras, agar ekonomi Masyarakat dapat pulih dengan cepat, tak lepas dari kerjasama Pemerintah Desa dalam perealisasian, salah satunya di Desa Serang Bulan Kecamatan Pino Raya. Desa ini disinyalir realisasikan dana 20% ketahanan pangan untuk pembuatan jalan rabat beton diareal perkebunan.
Hal yang aneh saat awak media terjun langsung untuk melakukan peliputan realisasi dana Desa 100% di Desa Serang Bulan, pasalnya rabat yang dikerjakan belum juga selesai meski tahun anggaran sudah dilalui.
Ketua tim awak media yang melakukan peliputan kesuksesan Desa merealisasikan dana Desa Asep Tory menyatakan “terkhusu Desa Serang Bulan Kecamatan Pino Raya, perealisasian dana Desanya yang digunakan untuk pembuatan rabat beton tergolong aneh. Bagaimana tidak Desa ini meskipun tahun anggaran sudah dilalui pekerjaan rabat beton ini masih sedang berjalan, oleh karena itu kita sangat meragukan SPJ pelaporan yang dilaporkan Pemerintah Desa Serang Bulan untuk pertanggung jawaban akhir tahun” ungkap Asep.
Kasi Perencanaan Novitasari saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pekerjaan hingga berita ini diterbitkan belum selesai. terkait besaran anggaran yang digunakan Novitasari tidak mengetahui persis, sebab anggaran tersebut anggaran perubahan 20% ketahanan pangan, tutup Novitasari. (JN)