Lingga, Independennews.com –Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2018. Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga memperioritaskan tiga formasi yakni Tenaga Pendidik (Guru), Tenaga Kesehatan dan Tenaga Teknis yang mendukung infrastruktur. Pelaksanaan tes CPNS lingga akan diselenggarakan di Batam. Pendaftaran CPNS 2018 di Kabupaten Lingga resmi dibuka pada Rabu 26 September hingga 10 Oktober 2018 pada pukul 23.59 WIB.
Terkait tempat pelaksanaan tes CPNS lingga yang rencananya akan di gelar di Kota Batam menjadi sorotan bagi masyarakat Lingga termasuk sejumlah aktivis dan tokoh masyarakat yang mengatas namakan “Forum Peduli Putra Daerah” mempertanyakan rencana tempat pelaksanaan tes CPNS yang diadakan di Kota Batam tersebut.
Ketua koordinator Forum Peduli Putra Daerah Lingga, Salas Budjana kepada awak media ini, Kamis (27/9/18) mengatakan bahwa rencana tempat pelaksanaan tes CPNS lingga yang akan dilaksanakan di kota Batam sangat melukai masyarakat Lingga. Pasalnya kondisi tempat yang jauh tersebut sangat memberatkan putra daerah.
” Sebagai putra putri daerah harus terbebani biaya ke batam. Karena itu pada Senin 24 September 2918 kami menemui pihak terkait Seperti Kabid BKPP dan Ketua DPRD Lingga untuk mempertanyakan indikasi penyebab terkait rencana pelaksanaan test CPNS Kabupaten Lingga di laksanakan di Batam.” Ujar Salas Budjana didampingi rekannya Rival Valentinov , Ferdi dan Deni.
Menurutnya, persyaratan umum pada dipoin ke-13, sama sekali tidak membatasi peserta dari luar Kabupaten Lingga.
“Maksudnya dari nilai IPK (Indeks Prestasi Komulatif) peserta dari luar tidak ada batasan. Sedangkan peserta dari daerah Kabupaten Lingga minimum IPK 2,30. Sementara peserta penduduk Batam minimum IPK 2,50 ( ber-KTP Batam) dan Dari luar Batam (peserta KTP diluar Batam ) minimum IPK 3.00,” Ujar Salas
Lanjut Salas, dengan persyaratan pada poin 13 tersebut, artinya mereka memprioritaskan putra daerahnya. Dalam hal ini kita membuka peluang bagi orang luar bahkan kita tidak memprioritaskan putra daerah Kabupaten Lingga.
“terkait tempat pelaksanaan tes CPNS lingga kenapa harus di Batam. Hal itu tentunya sangat memberatkan peserta dari Lingga seperti biaya akomodasi selama menjalani tes diBatam.” terangnya
Dia menilai bahwa kegiatan tes CPNS di Batam pemerintah terkesan mengabaikan peserta dari lingga.
” Kami tidak setuju jika tes CPNS untuk Lingga di selenggarakan di Batam karena alasan sangat memberakan peserta dari lingga.” tegasnya
Jika tes CPNS di gelar di Batam, kami minta kepada pihak BKPP untuk membantu biaya transportasi dan akomodasi para
CPNS dari lingga.
“sesuai kesepatan yang dijanjikan oleh pihak BKPP akan melakukan rapat dengan Sekda Lingga dan Dinas Perhubungan lingga, Kami menunggu hasil dari mereka. Jika dalam 2-5 hari nanti tidak ada informasi dari mereka, maka kami akan datangi kembali dengan massa yang lebih besar,” Kata Salas Budjana
Hal senada disampaikan Mardian salah seorang aktivis masyarakat di Lingga mengatakan bahwa dirinya menyanyangkan tempat tes CPNS Lingga dilaksanakan di Batam, sementara di Lingga juga banyak tempat.
” Mengapa pelaksanaan tes harus dilaksanakan di Batam, bagi peserta dari lingga tentu sangat memberatkan dari segi akomodasi, sementara jika dilaksanakan di Lingga, para pesera dari lingga selaku putra daerah tidak mengeluarkan dana,” Tuturnya
Dia menyarakan tes CPNS Lingga alangkah baiknya jika dilaksanakan di Lingga.
“Jika tetap dipaksakam dilaksanakan di Batam maka peserta dari daerah Lingga akan mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Bahkan Panitia dilingga sama sekali tidak memperhatikan IPK ( indek prestasi komulatif).
“Batam isaat ini, menurutnya merupakan gambarannya jakarta, yang mana putra putri Batam gudangnya formasi dengan nilai IPK di atas 2.75. Lalu kenapa anambas berani menentukan batasan IPK bagi pelamar dari daerah luar anambas dengan pointnya minimum IPK 3.00. Mengapa Lingga tidak mengikuti hal itu.
“Kalau kita ingat saat pelaksanaan penerimaan CPNS pada tahun 2014 lalu, pembiayaan yang di keluarkan daerah sangat kecil karena beberapa kelengkapan seperti sarana komputer dan gedung tidak disewa atau di pinjam dari pihak sekolah termasuk fasilitas akses internet gratis. Dan pelaksanaannya tidak menggunakan sistem lelang pengadaan namun hanya memggunakan sistem penunjukkan langsung ( PL ). Dengan demikian berarti banyak sekali pengiritan dan kemudahan.” terangnya
Dia berharap eksekutif dan lagislatif dapat duduk bersama mengatasi hal itu demi putra putri daerah. Ini kesempatan yang bagi putra putri daerah untuk mengabdi di daerahnya.” tutupnya (ES)