Independennews.com, Batam – Lagi-lagi warga Batam mengeluhkan Sistem Penyedian Air Minum (SPAM) Batam yang mereka rasakan semakin hari semakin memburuk, Pasalnya Air bersih yang mengalir kerumah mereka sangat tak layak untuk dikonsumsi karena air keruh berwarna dan menimbulkan Bau Lumpur.
Keluhan tersebut disampaikan salah seorang warga kelurahan Kibing, Kecamatan Batuaji, Batam, Hutauruk kepada Media ini, pada Jumat (11/6/21) di bilangan Pasar Aviari.
Dikatakan Hutauruk, kwalitas atau kondisi air keruh atau berwarna dan menimbulkan bau lumpur sudah mereka alami sejak oktober 2020 lalu hingga sekarang.

“Mutu air mengalami kemerosotan sejak oktober 2020 lalu hingga sekarang, kondisi tersebut membuat kami tak menggunakan air kran untuk mencuci beras atau untuk memasak,” ujar Hutauruk sembari menunjukkan Bak Air mereka kotor akibat getah lumpur yang melekat pada dinding bak mandi mereka.
Mutu air bersih yang semakin hari semakin memburuk telah memaksa warga untuk beralih ke Air Minum Galon Kemasan.
“Kami harus mengeluarkan kocek untuk membeli air minum galon, karena air bersih sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Dengan kondisi ditengah pandemi saat ini sangat memberatkan sekali karena harus membeli air minum lagi, apalagi saat ini ekonomi semakin hari semakin merosot,”ungkapnya
Dia juga mengaku dengan kondisi saat ini, ekonomi yang semakin hari semakin merosot, mereka terpaksa melakukan pengendapan air dengan menampung dalam ember, lalu kemudian bisa dipergunakan untuk mencuci beras.
” Air kami tampung dulu lalu diendapkan, baru bisa dipakai untuk cuci beras,” ucapnya kesal.
Kwalitas air yang sangat buruk ini, Sambung Hutauruk, hanya bisa mereka gunakan untuk mandi saja, kalau dulu air bersih kota Batam, dari kran bisa langsung dipakai untuk mencuci beras dan air minum.
“Sekarang jangankan untuk cuci tangan, mandipun kita agak ragu karena air berwarna dan berbau Lumpur,” katanya
Selain menunjukkan bak air yang kotor akibat lumpur, ia juga memperlihatkan kran ditutupi kain untuk menyaring air, hal itu dilakukan tambah Hutauruk, agar air jernih namun tetap saja tak mampu sehingga air dalam bak tetap berwarna.
“Kita sudah menyaring air dengan kain tapi tetap saja airnya berwarna, kondisi seperti ini kami alami semenjak pengelolaan di tangani oleh PT Moya,” ujar Hutauruk
Menanggapi keluhan konsumen terhadap turunnya mutu air bersih, Document Center PT Moya, Tari saat dihubungi mengarahkan masyarakat yang punya keluhan terkait pelayanan Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM) Batam agar melapor ke customer care di kantor pelayanan terdekat.
“Jika ada pertanyaan terkait pelayanan, silahkan ke bagian pelayanannya langsung, bisa melalui costumer care di kantor pelayanan terdekat atau ke call center 150155,” tulis Tari saat dikonfirmasi lewat WhatsApp pribadinya.(SOP)