Independennews.com | Tapanuli Utara – Sebuah jembatan irigasi di kawasan persawahan Pangasean Desa Hutaraja, Sipoholon, Tapanuli Utara, terlihat ambruk dalam kondisi rusak parah.
Tidak hanya itu, pantauan independennews.com pada Sabtu 4 Januari 2025, tanggul pembatas antara sungai dan area persawahan di lokasi tersebut juga terlihat jebol.
Kerusakan itu mengakibatkan aliran air irigasi terganggu dan menimbulkan ancaman bagi aktivitas pertanian warga sekitar.
Jembatan yang sebelumnya digunakan oleh warga untuk mengangkut hasil panen dan mengakses sawah mereka, kini tidak lagi dapat dilalui.
Selain itu, jebolnya tanggul memicu kekhawatiran akan risiko banjir yang dapat merendam lahan pertanian dan merusak tanaman padi yang sedang tumbuh.
Menurut salah satu warga, kerusakan tersebut diduga disebabkan oleh banjir beberapa waktu lalu.
“Hujan deras membuat sungai meluap, menyebabkan jembatan runtuh dan tanggul ikut jebol,” ujar seorang warga setempat.
Ia menambahkan bahwa kondisi itu sangat menghambat akses dan aktivitas mereka sehari-hari.
Warga desa berharap pemerintah segera memberi perhatian terhadap kerusakan tersebut.
Warga Hutaraja meminta agar dinas terkait melakukan perbaikan secepatnya untuk mengembalikan fungsi irigasi dan infrastruktur yang vital bagi pertanian.
“Kami sangat bergantung pada irigasi ini. Kalau tanggul dan jembatan tidak diperbaiki, hasil panen kami pasti akan terganggu,” ujar seorang petani.
Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda perbaikan atau kunjungan dari pihak pemerintah daerah.
Kerusakan tersebut menjadi pengingat pentingnya pemeliharaan infrastruktur pedesaan, terutama di wilayah yang bergantung pada sektor pertanian.
Warga Desa Hutaraja berharap pemerintah daerah dapat segera bertindak agar kerusakan tersebut tidak semakin meluas dan dampak negatifnya terhadap pertanian dapat diminimalkan. (tbs)