Hari Menanam Pohon Indonesia, Hariara Instute Gelar Penanaman Pohon di Lokasi Longsor Simangulampe

IndependenNews.com l Humbahas – Dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia, Hariara Instute melakukan kegiatan penanaman pohon di bekas lokasi longsor di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, Kamis (28/22/2024).

Hariara Instute adalah satu lembaga konservasi yang bermarkas di Huta Hatuaan, Desa Marbun Tonga Marbun Dolok, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbahas, yang saat ini sedang fokus pada pelestarian ekosistem kawasan Danau Toba.

Kegiatan penanaman pohon ini melibatkan masyarakat sekitar, Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan, UPT KPH XIII Doloksanggul, dan murid-murid SD Negeri 173353 Simangulampe.

Hariara Instute dalam menggelar kegiatan ini bekerja sama dengan PT Inalum dan PT Tirta Sejahtera.

Ada 400 batang bibit dari berbagai jenis pohon yang ditanam, yakni Pohon Mangga, Alpukat, Durian, dan Aren. Bibit tersebut merupakan bibit unggul yang sudah memiliki tinggi seukuran pinggang orang dewasa. Selain bibit, Hariara Instute juga menyediakan pupuk organik yang digunakan saat menanam pohon.

“Ada beberapa jenis bibit pohon yang kita sediakan, yakni Durian Musang King, Mangga Harum Manis, Alpokat, dan Pohon Aren”, ungkap Direktur Ekskutif Hariara Instute, Barita Lumbanbatu, SH.

Acara  itu  dimulai dengan  pengenalan  cara  penanaman dan perawatan pohon oleh Barita Lumbanbatu. Juga dilakukan penjelasan manfaat yang diberikan pohon setelah dibudidayakan. Selain untuk menjaga kelestarian lingkungan dan Danau Toba, pohon juga disebut bisa memberikan dukungan sumber pendapatan ekonomi masyarakat.

Barita menjelaskan, penanaman pohon di lokasi daerah tangkapan air Danau Toba sangat penting dilakukan. Karena selain menjaga debit air Danau Toba terjaga, pepohonan juga sangat berguna untuk menahan  tanah sehingga bencana longsor seperti yang terjadi pada 1 Desember 2023 lalu di Simangulampe tidak terulang lagi.

“Makanya sengaja kita pilih Desa Simangulampe menjadi titik penanaman pohon karena pernah mengalami bencana longsor dan banjir bandang”, ujar Barita.

Ia juga menyebut, program serupa untuk menjaga kelestarian lingkungan akan tetap dilakukan di berbagai lokasi lain yang memiliki rawan longsor. 

“Untuk perawatan pohon yang kita tanam, dilakukan oleh masyarakat pemilik lahan secara swakelola. Kita akan fokus penanaman pohon di berbagai lokasi dengan agenda serupa, terutama di lokasi rawan bencana”, pungkas Barita.

Hadir dalam kegiatan itu Kasubbag Tata Usaha UPT KPH XIII Doloksanggul, Mei Dame Pane. Ia mengapresiasi kegiatan penanaman pohon yang dilakukan Hariara Instute ini. Hal itu kata dia, sudah sangat membantu negara dalam hal penanaman pohon dan perawatan lingkungan. 

Mei Dame menjelaskan, jika Hariara Instute menyalurkan sebanyak 400 batang bibit pohon, dan jika ditanam dengan estimasi jarak 5 meter kali 5 meter, maka akan ada 1 hektar lahan yang bisa tertanami.

“Ini sangat berperan dalam menjaga ekologis, dan bahkan nantinya bisa menjadi sumber ekonomi masyarakat”, kata Mei Dame.

Mei Dame juga menambahkan, UPT KPH XIII Doloksanggul selain fokus pada program penanaman pohon, mereka juga saat ini tetap menyampaikan sosialisasi terhadap bahaya kebakaran kepada masyarakat. Agar pohon budidaya yang dirawat masyarakat dan negara tidak mati sia-sia.

“Kita lakukan sosialisasi secara berkala kepada masyarakat supaya menghindari pembakaran lahan. Karena peristiwa kebakaran bisa berdampak buruk kepada tumbuhan termasuk pohon yang kita tanam”, katanya.

Pantauan wartawan, hadir juga dalam kegiatan itu Kades Simangulampe Lambok Simanullang, Kasubbag Umum Kecamatan Baktiraja Faber Simanullang, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Tampak juga pada kegiatan itu sejumlah mahasiswa KKNT Fakultas Kehutanan dari kampus USU (Universitas Sumatera Utara). (Rachmat Tinton)

You might also like