Independennews.com | MAMUJU – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju akan aksi demo di Kantor Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Barat Rabu 7 Januari 2025 besok.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh PMII Cabang Mamuju itu, mengecam kasus pengeroyokan yang dilakukan sejumlah oknum polisi terhadap kader PMII Mamuju Muh Defri, di kantor Polresta Mamuju Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) saat mengawal aksi atas kasus pengeroyokan oleh oknum Polisi terhadap kader HMI Manakarra di Asrama Putri IPM Mateng Jl. Baharuddin Lopa, Binanga Mamuju, Rabu malam (1/1/2025).
Diketahui, korban kader PMII Mamuju Muh. Defri mengalami luka-luka di bagian tubuh sehingga di larikan ke salah satu rumah sakit yang ada di mamunu untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Ketua PMII Cabang Mamuju Refli Sakti Sanjaya, mendesak agar memecat dan penjarakan oknum polisi yang terlibat dalam pengeroyokan terhadap kader PMII Mamuju di Polresta Mamuju.
“Tangkap dan penjarakan oknum polisi atas pengeroyokan kader PMII Mamuju,” tegas Sakti, Selasa malam (7/1/2024).
Selain itu, Refli, menuturkan atas kekecewaan terhadap dirkrimum Polda Sulbar yang telah mengeluarkan statemen bahwa kasus pengeroyokan terhadap kader PMII Mamuju itu tidak mempunyai bukti yang kuat dalam video yang beredar di Media Sosial (Medsos) tersebut.
“Ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap statement dirkrimum polda sulbar yang mengatakan bahwa kasus pengeroyokan terhadap kader PMII itu kurang bukti video,” ujarnya.
Menurutnya, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Barat ibarat tutup mata atas kejadian pengeroyokan yang dialami oleh kader PMII di halaman Kantor Polresta Mamuju, tak hanya itu, dalam insiden tersebut juga viral di Media Massa hingga ke youtube.
“Kesannya seolah polda sulbar seperti tutup mata terhadap video pengeroyokan kader PMII di halaman kantor polresta mamuju yang terbilang viral di media sosial,” bebernya.
“Bahkan sangat miris jika kantor aparat keamanan mamuju yang diketahui sebagai tempat pengeroyokan itu dianggap tidak dilengkapi dengan CCTV, kecuali memang pura-pura tidak tau,” pungkasnya.