344 Warga Banti dan Kimbeli Tembagapura Berhasil di Selamatkan dari Tangan Separatis

0
835

Timika, IndependenNews.com — Proses evakuasi warga Banti dan Kimbeli Distrik Tembagapura Kabupaten Mimika, Papua Jumat (17/11) cukup menegangkan. Team satgas terpadu TNI Polri yang menjalankan misi pengevakuasian 344 warga menemui banyak kendala saat keluar dari kedua kampung itu ketika kelompok kriminal bersenjata dipukul mundur.

“Kita star dari bawah (kampung Banti dan Kimbeli) sekitar jam 8:30, sampai di sana (Utikini) sekitar jam 11 dan tiba di sini (Tembagapura) sekitar jam 2. Perjalanan mencekam dan berhenti- henti karena kita ditembaki dari ketinggian saat dalam perjalanan,” kata Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar kepada wartawan usai mengevakuasi 344 warga.

Menurutnya, saat kelompok kriminal bersenjata melakukan penembakan di lokasi Utikini, pasukan team satgas terpadu TNI Polri langsung memberikan perlindungan kepada semua warga yang dievakuasi sambil melakukan perlawanan.

KKB telah mendirikan camp di atas tebing sehingga mudah menembaki para anggota satgas TNI Polri jika melalui jalan tersebut.

“Di atas bukit itu mereka namakan kali buah yang sudah ada markas dan dirikan camp. Jadi, di atas sana enak sekali kelompok (KKB) melihat kebawah dan menembak,” ucap Kapolda.

Perjalanan satgas terpadu TNI Polri cukup menegangkan karena dari 344 warga terdapat puluhan anak-anak kecil dan balita perlu dilindungi, belum lagi terdapat beberapa warga yang menderita sakit.

“Berberapakali mereka dihadang, mereka tembak dari ketinggiaan di utikini,”

Kordinasi team terpadu TNI Polri sukses karena saling menjalankan tugas dan peran masing – masing.
Pangdam XVII/Cenderawasi Papua, Mayjen George E Supit mengatakan, tugas negara harus melindungi semua masyarakat, baik itu terisolasi, ancaman kelompok seperatis hingga pada gangguan keamanan ditengah – tengah masyarakat.

Supit mengakui medan pengevakuasian warga di kedua kampung tersebut sangat sulit karena berada di antara tebing-tebing dengan memiliki ketinggian yang rumit.

“Jujur medan sangat sulit karena kimbeli ini berada di dua ketinggiaan bukti yang sangat tinggi,” ucap Pangdam XVII/Cenderawasi Mayjen TNI George E Supit.

Ia menjelaskan, meskipun keberadaan lokasi kedua kampung itu sulit namun team satgas terpadu TNI Polri telah vokus dalam penyelamatan warga terisolasi.

“Fokus kita adalah melakukan penyelamatan terhadap warga yang di sandra oleh kelompok bersenjata atau kelompok sparatis. Kalau kita mau cari kelompok bersenjata bisa kita cari, namun yang kita utamakan disini adalah menyelamatkan masyarakat yang di sandra,” tegas Supit.

Menurut Kapolda Papua, Kepala Suku Kamaniel Waker dan beberapa tokoh gereja yang berada di Kampung Banti sangat berperan aktif dalam penyelamatan warga. Dimana, pihak satgas terpadu TNI Polri telah melakukan kordinasi bersama terkait pengevakuasian warga.

Dalam komunikasi itu disepakati beberapa masyarakat asli papua ikut dievakuasi hingga ke Timika, sementara penduduk asli lainnya akan tetap bertahan dengan jaminan pihak keamanan tetap berada dilokasi itu hingga masyarakat bebas dari gangguan kelompok kriminal bersenjata.

Kini, warga telah dievakuasi ke Timika dan kembali bersama-sama dengan sanak saudara mereka.

(red/iwo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here